PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Islam
merupakan salah satu dari tiga agama samawi yang memiliki pengaruh begitu luas
bagi peradaban manusia di bumi. Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini
merupakan risalah yang bersifat universal tanpa membatasi siapapun untuk
memeluk dan menganutnya. Ciri khas inilah yang menjadi pokok pembeda islam
dengan risalah lain yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Populasi
penganut agama islam di dunia ini begitu tersebar luas diberbagai penjuru bumi.
Namun besarnya populasi ini tidak menjamin semua penganut islam memahami konsep
dasar agama yang dianutnya. Islam, Iman, dan Ihsan adalah tiga komponen utama
pembentuk jati diri seorang muslim yang sudah sepatutnya untuk dipahami dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hal-hal yang menjadi antonim
dari tiga pokok tadi menjadi perkara yang juga patut untuk dipahami agar
seorang muslim dapat menghindari sifat yang berlawanan dengan hakikat seorang
muslim.
Inilah
permasalah yang menjadi latar belakang utama pembuatan makalah ini sebagai
salah satu sarana pemahaman konsep dasar agama islam.
2. RUMUSAN MASALAH
Hal-hal
yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
a.
Definisi dari Islam, iman serta aspek-aspeknya;
b.
Definisi dari kufur, syirik, dan
aspek-aspeknya
3.
TUJUAN
PEMBUATAN MAKALAH
Hal- hal yang menjadi
tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah :
a.
Memberi sumbangsih sarana
pemahaman konsep dasar islam, iman, syirik dan kufur serta aspek-aspeknya;
b.
Menyelesaikan salah satu tugas
dari mata kuliah tauhid;
4.
MANFAAT
PEMBUATAN MAKALAH
Pembuatan
makalah ini diharapkan dapat memberi berbagai macam manfaat, diantaranya :
a.
Sebagai sarana informasi dan
sumber referensi dalam memahami konsep dasar dari Islam, Iman, Kufur, dan
Syirik serta aspek-aspeknya;
b.
Sebagai salah satu sarana
penilaian proses pembelajaran lebih khususnya penilaian bagi mahasiswa yang
terlibat dalam penulisan makalah ini.
5.
BATASAN
PEMBUATAN MAKALAH
Isi
pembahasan utama makalah ini terbatas pada penerangan konsep dari Islam, Iman,
Kufur dan syirik serta aspek-aspeknya. Penerangannya pun sebatas pada konsep
dasar karena ini mengacu pada satuan acara perkuliahan mata kuliah tauhid
semester satu. Adapun pambahasan lebih lanjut akan tertuang pada makalah dari
kelompok-kelompok selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KONSEP AGAMA ISLAM
Agama islam yang merupakan salah
satu agama besar di dunia diturunkan oleh Allah SWT yang diturunkan oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin.
!$tBur»oYù=yör&wÎ)ZptHôqyúüÏJn=»yèù=Ïj9ÇÊÉÐÈ
Artinya
:
“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Agama
Islam meruapakan pedoman hidup umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat bagi yang meyakini dan mengamalkannya. Di dalamnya terdapat hukum
dan aturan islam yang lansung dibuat oleh Allah SWT dan diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui firman-Nya yang sekarang kita kenal dengan Kitab
Al-Qur’an. Hukum islam tersebut jauh ledih baik daripada hukum dan aturan yang
dibuat oleh manusia. Hal ini dapat membuktikan bahwa Aagama Islam merupakan
agama yang paling pantas untuk dipeluk sebagai keyakinan dan kepercayaan
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia untuk bekal masa depan di akhirat.
1.1 Pengertian Islam
secara
etimologi islam berasal dari kata salima
yang berarti selamat. Dari kata salima
terdapat kata aslama yang berarti
menyelamatkan.
·
Menurut Kamus Istilah Agama Islam
(KIAI) oleh Abu Muhammad F.H. dan Zainuri Siroj halaman 117
a.
Islam merupakan agama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad yang ajarannya bersifat fleksibel dan
universal (rahmatan lil alamin);
b.
Selamat, sentosa, dan sejahtera;
c.
Penyerahan diri kepada Allah SWT,
tunduk dan patuh kepada-Nya.
·
Menurut Dr. Marzuki, M.Ag., dosen
PKn dan Hukum FIS UNY dalam Buku PAI UNY tentang Kosep Agama Islam.
Islam
mengandung pengertian serangkaian peraturan
yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada
para nabi/rasul untuk ditaati dalam
rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia
yang termaktub dalam kitab suci.
1.2 Sumber Ajaran Islam
Dari yang kiat ketahui, sumber
dalam ajaran islam ada 3 yang pokok, yaitu Al-Qur’an, Al-Hadist, dan Ijtihad.
Al-Qur’an
sebagai firman Allah SWT memiliki kekuatan sebagai sumber islam yang paling
utama. Di dalamnya terdapat ribuan ayat yang menerangkan bagaimana sebaiknya
kehidupan yang sebaiknya manusia jalani. Ayat-ayat di dalam Al-Qur’an pun tidak
diragukan lagi kebenarannya. Dalam Q.S. Al Baqarah ayat 2 diterangkan.
y7Ï9ºsÜ=»tGÅ6ø9$#w|=÷u¡ÏmÏù¡Wèdz`É)FßJù=Ïj9ÇËÈ
Artinya :
“Kitab[3] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa[4].”
Sumber
ajaran islam yang kedua adalah hadist atau sunnah. Sumber ajaran islam tersebut
didapat dari perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW. Hadist atau sunnah juga
dapat dijadikan sebagai penjelas dari ayat-ayat di dalam Al Qur’an yang masih
bersifat umum untuk diperjelas dan dipertegas arti dan tafsirnya.
Sumber
ajaran islam yang ketiga adalah ijtihad. Ijtihad juga sangat penting karena
dapat digunankan sebagai alat pemecah masalah yang dihadapi umat muslim
mengenai suatu hal yang tidak bisa dibuktikan dengan Al-Qur’an maupun sunnah.
1.3.
Aspek-aspek Keislaman
A.
Aspek Ibadah Dalam Islam
Ibadah adalah segala bentuk
perbuatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Ibadah
disini bukan hanya semata-mata kegiatan rohaniah yang tak ada hubungannya
dengan dunia, tapiu harus berjalan dengan seimbang antara keduanya.
Pokok-pokok
ibadah dalam islam
·
Sholat
Menurut
prof. Hasbi, sholat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah SWT yang
mendatangkan rasa takut dan menumbuhkan rasa pengakuan kebesaran dan
kekuasaan-Nya dengan penuh khusyuk dan ikhlas, diwujudkan dalam perkataan dan
perbuatan yang diawali dengan tekbir dan diakhiri dengan salam
·
Puasa
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS Al-Baqoroh; 183)
Puasa
adalah menahan safsu syahwat, makan dan minum dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari. Tapi lebih dari itu, puasa merupakan upaya pembersihan
jiwa (jasmani dan rohani), sehingga lebih mudah dalam menerima hidayah yang
datang dari Allah SWT
·
Zakat
Zakat
adalah suatu amalan maliyah (ibadah dari jalan kekayaan) yang wajib dikeluarkan
oleh umat islam jika telah memenuhi nishob (batas minimal) dan harus diberikan
kepada orang orang tertentu yang memenuhi syara’. Zakat berbeda dengan shodaqoh, jika zakat itu
wajib dengan syarat-syarat tertentu, maka shodaqoh itu bersifat sunnah, bebas
diberikan kepada siapa saja.
·
Haji
Prof.
Hasbi mengatakan, haji ialah mengkasadkan baitullah yang yang telah dijadikan
Allah ka’bah bagi semua orang islam, untuk menthowafinya dan melaksanakan
beberapa amalan yang telah ditetapkan syara’ pada bulan Dhulhijah.
B.
Aspek lembaga kemasyarakatan
dalam islam
Islam
zaman rasulullah saw berbentuk negara. Oleh sebab itu, sudah tentu ada lembaga
kemasyarakatan yang mendukung terbentuknya negara. Seperti pemerintahan, hukum,
pengadilan, dll.
Ada
perbedaan pendapat mengenai munculnya lembaga kemasyarakatan dalam islam. Pertama, lembaga tersebut ada setelah
islam berbentuk negara, yaitu waktu setelah hijrah ke madinah. Kedua, hal itu telah ada sejak seruan
islam di mekkah.
2.
KONSEP
KEIMANAN
2.1.
Pengertian Keimanan
Secara
etimologis, iman berarti membenarkan dengan hati
“ونية الإيمان قول وعمل”(iman ialah perkataan, perbuatan dan niat).
Adapun secara terminologi, maka iman adalah:
(1)Pengucapan dengan lisan, (2)keyakinan dengan hati, (3)pengamalan dengan
anggota tubuh, (4)bertambah dengan melaksanaan ketaatan dan (5)berkurang dengan
melaksanakan kemaksiatan. Inilah definisi iman di sisi para ulama kaum
muslimin. Inilah kelima syarat atau rukun keimanan.
Di sini secara tegas
disebutkan “ Ada pula yang mengatakan
“قول باللسان
واعتقاد بالقلب وعمل بالجوارح”
(iman ialah perkataan dengan lisan, keyakinan
dengan hati dan perbuatan dengan organ tubuh
2.2.
Aspek-aspek keimanan
Ditinjau
dari segi istilah, maka keimanan itu merujuk pada hal-hal yang menjadi pokok
pemantapan hati dan jiwa dalam menginterpretasikan hakikat suatu agama yang
dianut. Dalam hal ini, agama islam mempunyai pandangan tersendiri bagaiamana
hakikat iman yang sebenarnya sekaligus apa saja yang menjadi aspek utama
keimanan yang sejati. Adapun aspek-aspek utama dari keimanan berdasarkan hadist
Nabi yaitu :
·
Tashdiiqun Bil
Qalbi (Meyakini dalam hati)
Criteria yang pertama ini merupakan landasan pemantapan hati dalam
mengimani suatu hal yang tentunya ini harus terbebas dari segala macam bentuk
paksaan. Keimanan yang hakiki tumbuh dari dalam hati nurani secara murni, tanpa
adanya pengaruh ancaman ataupun pemaksaan
·
Qaulun Bil
Lisan ( mengucapkan dengan lisan )
Criteria yang kedua ini merupakan bentuk pernyataan lebih lanjut
dari adanya getaran iman dalam hati. Seseorang yang memiliki keimanan yang
hanya tersimpan dalam hati tanpa disampaikan secara lisan tentu merupakan
bentuk kelemahan dan ketidaksempurnaan iman tersebut. Maka dari itu, pernyataan
keimanan secara lisan mutlak menjadi salah satu syarat terlahirnya keimanan
yang hakiki.
·
‘amaalu bil
arkan ( diwujudkan dengan perbuatan )
Criteria ketiga inilah yang menjadi syarat terakhir dari lahirnya
keimanan yang hakiki. Dengan mengimpelementasikan keimanan dalam wujud amal di
kehidupan sehari-hari menjadi bukti nyata kemantapan hati, jiwa dan raga dalam
mengimani suatu hal
Setelah ketiga
aspek utama itu terpenuhi, maka seseorang akan mempunyai predikat kemurnian
iman yang dimilkinya. Namun disamping tiga aspek utama tadi, islam telah
merumuskan obyek-obyek utama dari keimanan yang menjadi aspek penilaian vital
lurus atau tidaknya iman seseorang. Obyek-obyek utama iman tersebut terangkum
dalam rukun iman, yaitu :
a.
Iman kepada
Allah
b.
Iman kepada
para Malaikat Allah
c.
Iman kepada
kitab-kitab Allah
d.
Iman kepada
para rasul Allah
e.
Iman kepada
hari akhir
f.
Iman kepada
segala ketetapan Allah
Keenam poin ini menjadi tiang penyangga kekokohan iman seorang
hamba yang tentunya menjadi titik kesempurnaan akidah dan keteguhan dalam
meyakini kebenaran tuntunan ajaran agama islam.
2.3Unsur
Iman
Ø Positive
Thinking –>Pikiran yang positif
Ø Positive
Emotion –> Perasaan yang positif
Ø Positive
Motion –> Aksi yang positif
2.4Hal-hal
yang membatalkan Iman
Pembatal
iman adalah sesuatu yang dapat menghapuskan iman sesudah iman masuk didalamnya,
antara lain:
v
Mengingkari rububiyah Allah atau
sesuatu dari kekhususan- kekhususanNya, atau mengaku memiliki sesuatu dari
kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.
v
Sombong serta menolak beribadah
kepada Allah
v
Menjadikan perantara dan penolong
yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain Allah.
v
Menolak sesuatu yang ditetapkan
Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh RasulNya.
v
Mendustakan Rasullullah.
v
Mengolok-olok atau mengejek-ejek
Allah atau Al-Qur’an atau agama Islam atau pahala dan siksa yang sejenisnya,
atau mengolok-olk Rasullullah atau seorang Nabi, baik itu gurauan maupn
sungguhan, dan lain sebagainya.
3.
KONSEP KUFUR
3.1 Pengertian Kufur
Secara etimologi, kufur artinya
‘menutupi’. Kata kufur dalam pengertian bahasa arab berarti ‘menyembunyikan dan
menutup’. (Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, 1996:76)
Dalam Al Qur’an surat Al Hadid
ayat 20, Allah berfirman, “Seperti hujan yang tanaman-tanamannya membuat para
kuffar menjadi kagum”. Kata kuffar dalam ayat ini bermakna ‘para petani’. Para
petani disebut kuffar karena mereka
sering menutupi benih dengan tanah.
Kufur menurut bahasa artinya
menutup, tidak percaya, ingkar, tidak mau berterima kasih. Sedangkan kufur
menurut istilah adalah sikap mengingkari atau tidak percaya kepada Allah dan
rasul-Nya. Kufur adalah sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya dan kufur
adalah sifat dari orang kafir tersebut.
3.2 Aspek-aspek Kufur
Aspek-aspek kufur ditinjau dari
berat tidaknya dosa ada 2 macam, yaitu kufur besar dan kufur kecil.
a.
Kufur Besar
Kufur besar adalah
perbuatan kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.Macam-macam
kufur besar, yaitu:
1.
Kufur Takdzib
Kufur takdzib adalah
kekufuran akibat mendustakan Islam.
Contoh kufur takdzib :
Misalnya jika ada orang
yang berkeyakinan bahwa Muhammad itu berdusta dan Al Qur’an adalah buatan
Muhammad. Maka, orang tersebut sudah termasuk melakukan kufur takdzib.
Dalil yang menerangkan bahwa mendustakan Islam
adalah kufur besar adalah firman Allah yang artinya, “Dan siapakah yang lebih bersikap aniaya dibandingkan orang yang
mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan kebenaran tatkala
kebenaran datang kepadanya? Bukankah dalam neraka jahanam ada tempat bagi
orang-orang kafir?” (QS. Al-Ankabut:68).
2.
Kufur Iba’ dan istikbar
Kufur iba’ dan istikbar
adalah kekufuran karena enggan dan sombong, padahal orang itu membenarkan
Islam.
Contoh kufur iba’ dan
istikbar :
Iblis mempercayai bahwa
Allah itu esa, tetapi iblis tidak mau tunduk kepada Allah dan bersikap sombong.
Seperti firman Allah yang
artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada Adam’. Lalu, mereka tunduk
kecuali iblis; ia enggan dan congkak, dan ia termasuk orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah:34)
3.
Kufur Syak
Kufur syak adalah
kekufuran karena ragu.
Contoh kufur syak :
Misalnya jika ada orang
yang ragu bahwa Al Qur’an adalah benar wahyu dari Allah ataukah hanya sekedar
buatan manusia.
Dalil yang menerangkan
bahwa perbuatan tersebut termasuk kufur syak adalah firman Allah yang artinya,
“Dan ia memasuki
kebunnya, sedang ia bersikap aniaya terhadap dirinya sendiri. Ia berkata, ‘Aku
kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira bahwa
hari kiamat itu akan datang, serta sekiranya aku dikembalikan kepada Rab-ku,
niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik.’ Temannya (yang mukmin) berkata
kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rab) yang menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki?
Akan tetapi. aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rab-ku, dan aku tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”(QS. Al-Kahfi:35–38).
4.
Kufur I’rad
Kufur i’rad adalah
kekufuran karena berpaling dari agama Islam.
Contoh kufur i’rad :
Seseorang yang beragama Islam
tetapi tidak peduli dan tidak mau tau tentang agamanya. Orang itu juga tidak
menjalankan perintah Allah seperti ibadah dan puasa.
Dalil bahwa perbuatan ini
termasuk kekufuran adalah firman Allah, yang artinya, “Dan orang-orang itu berpaling
dari peringatan yang disampaikan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaf:3).
5.
Kufur Nifaq
Kufur nifaq adalah
kekufuran karena bersikap munafik.
Contoh kufur nifaq :
Seseorang yang
memperlihatkan keislamannya secara lahiriyah, tetapi sebenarnya orang tersebut
menyimpan kekafiran di dalam hatinya.
Dalil bahwa hal ini
termasuk kekufuran adalah firman Allah, yang artinya, “Yang demikian itu adalah karena
mereka beriman (secara) lahiriah lalu kafir (secara batiniah), kemudian hati
mereka dikunci mati. Karena itu, mereka tidak dapat mengerti”. (QS.
Al-Munafiqun:3)
b.
Kufur Kecil
Kufur kecil adalah
perbuatan kekufuran yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam.
1.
Kufur ‘amali
Kufur ‘amali adalah
perbuatan dosa yang disebut dalam Al Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa
yang menyebabkan kekufuran tetapi tidak mencapai derajat kekufuran besar.
Contoh kufur ‘amali :
·
Kufur kepada nikmat Allah.
Sebagaimana yang
disebutkan dalam firman-Nya, yang artinya, “Mereka
mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang kafir”. (QS. An-Nahl:83)
·
Membunuh orang muslim.
Sebagaimana yang
disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Mencaci
orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
·
Bersumpah dengan nama selain
Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Barang siapa yang
bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kekufuran atau
kesyirikan.” (HR. At-Tirmidzi, dan dinilai hasan oleh beliau;
dinilai sahih oleh Al-Hakim).
4. KONSEP DASAR SYIRIK
Syirik
adalah menyekutukan Allah SWT atau menyamakan sesuatu dengan Allah sehingga
ibadah tidak dikarenakan Allah tetapi sesutu hal yang lain.Syirik adalah
merupakan dosa yang besar dan musyrik yaitu orang yang melakukan syirik tidak
akan masuk surga dan akan kekal di neraka Jahanam sebelum bertaubat sepebuh
hati kepada Allah SWT.Allah telah berfirman dalam beberapa ayat Al-Qur’an agar
menjauhi syirik yang artinya :
“Sesungguhnya
Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan,’Sembahlah Allah
saja dan jauhi thaghut’...” Q.S An-Nahl : 36
“Dan Kami
tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya
bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.” Q.S
Al-Anbiya’ : 25
“Katakanlah hai ahli
kitab, marilah kepada satu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara
kami dan kamu, yaitu bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan suatu apapun...” Q.S Ali ‘Imran : 64
4.1.
Aspek-aspek Syirik
Dalam memahami aspek-aspek dari
syirik, maka perlu ditinjau dari sudut mana kita memandang perilaku syirik
tersebut. Adapun pembagian syirik adalah sebagai berikut :
A. Syirik yang
terkait dengan kekhususan terhadap Allah SWT
·
Syirik di dalam Rububiyyah. Yaitu meyakini bahwa selain
Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan
lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
·
Syirik di dalam Uluhiyyah. Yaitu meyakini bahwa selain
Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin
Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
·
Syirik di dalam Asma’ wa Sifat Yaitu seorang meyakini
bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla
miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan
kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
B. Syirik Menurut Kadarnya
·
Syirik Akbar Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini
mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
*
Syirik dalam berdoa Adalah merendahkan diri kepada
selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
*
Syirik dalam niat, kehendak dan maksud Adalah manakala
melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk
kepentingan dunia semata.
*
Syirik dalam keta’atan Yaitu menjadikan sesuatu
sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan
sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas
hukum tersebut.
*
Syirik dalam kecintaan Adalah mengambil makhluk
sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan
makhluk dengan Allah.
·
Syirik Ashghar yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan
pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan
tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk
Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.
·
Syirik Khafi Yaitu seorang beramal dikarenakan
keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak
mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun
pelakunya wajib bertaubat.
C. Syirik
Menurut Letak Terjadinya
·
Syirik I’tiqodi. Syirik yang berupa keyakinan,
misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita
dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa
mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang
mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal
ini.
·
Syirik Amali. Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai
oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain
Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.
·
Syirik Lafzhi Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh
syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama
Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan
engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah
dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya
yang mengandung unsur kesyirikan.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
·
islam adalah agama yang diturnkan
Allah SWT untuk menjadi tuntunan manusia di dunia ini untuk mencapai
kesejahteraan dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat kelak. Agama islam
sendiri memiliki beberapa aspek, diantaranya aspek ibadah, sejarah, politik, dan
aspek kemasyarakatan
·
iman adalah suatu bentuk
keyakinan yang ada dalam hati nurani manusia, diwujudkan melalui perkataan dan
perbuatan. Berdasarkan konsep tersebut, terdapat beberapa aspek keimanan, yaitu
Tashdiiqun
Bil Qalbi (Meyakini dalam hati), Qaulun Bil Lisan ( mengucapkan dengan lisan ),
‘amaalu bil arkan ( diwujudkan dengan perbuatan ).
·
Kufur adalah
sikap me
Daftar Pustaka
Subhani,Syaikh
Ja’far.1998.Tauhid dan Syirik:Studi
Kritis Faham Wahabi.Bandung:Mizan.
M.Thalib.1994.100 Karakter Syirik dan Jahiliah.Solo:Ramadhani.
Khalid,Abdul Rahman Abdul.2004.Garis
Pemisah Antara Kufur dan Iman.Jakarta:Bumi Aksara.
Nasution,Harun.1984.Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.Jakarta:UI-Press.
Nasikun.1984.Pokok-Pokok agama Islam.Yogyakarta:Bina Usaha.
Izutsu,Toshihiko.1994.Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam.Yogyakarta:Tiara
Wacana Yogya.
Al Hakami,Syekh Hafizh Ahmad.1994.Benarkah Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah.Jakarta:Gema
Insani Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar