BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pendidikan merupakan
suatu hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan dari sendi kehidupan manusia,
karena hanya melalui pendidikanlah manusia dapat menjadi pribadi manusia
seutuhnya yang tentunya merupakan ciri pembeda dari makhluk lainnya di muka
bumi. Kesempurnaan potensi yang dianugerahkan Tuhan yang Maha Esa kepada setiap
manusia merupakan modal yang masih tertidur manakala pendidikan belum menyentuh
atau belum berperan dalam kehidupan manusia itu. Berpatokan pada asumsi tersebut
maka dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan satu-satunya upaya untuk
mewujudkan hakikat penciptaan manusia yaitu sebagai makhluk pemegang amanah
kekhalifahan di muka bumi.
Hakikat pendidikan
akan tercapai tentunya ketika semua unsur pendidikan itu dapat terpenuhi dan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari semua unsur pendidikan yang ada
seringkali ada tiga unsur yang dapat dikatakan jarang untuk dikaji dan
dikembangkan lebih mendalam. Tiga unsur itu adalah materi Pendidikan, alat dan
metode pendidikan serta lingkungan pendidikan. Itulah yang menjadi latar
belakang pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
pengantar ilmu pendidikan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Hal-hal yang menjadi
pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
a. Bagaimana memahami dan mengembangkan isi pendidikan;
b. Apa yang dimaksud dengan metode dan alat pendidikan;
c. Apa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan;
d. Bagaimana kaitan isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan.
C.
TUJUAN
PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai sarana memahami dan mengembangkan isi pendidikan;
b. untuk memahami pengertian dari metode, alat dan lingkunga
pendidikan;
c. Untuk memahami keterkaitan dari metode, alat dan lingkungan
pendidikan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan;
d. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ISI PENDIDIKAN
1.
Pengertian Isi Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan di dalam suatu kesatuan hidup bersama
atau masyarakat dengan sifat sosial manusia menjadi dasar bagi kesatuan hidup bersama itu. makna kehidupan manusia
ditentukan oleh nilai-nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) yang mendasari
persatuan hidup bersama, selaras dengan asumsi tersebut, maka tujuan akhir pendidikan ialah menjadikan
peserta didik berkepribadian dewasa, yang memiliki, menghayati dan melaksanakan
nilai-nilai kemanusiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, Driyarkara menyatakan
bahwa pendidikan merupakan pengejaran dan pelaksanaan nilai-nilai. Dengan
landasan tujuan akhir dari pendidikan maka dapat dikatakan bahwa isi pendidikan ialah segala hal materi atau
tindakan yang membawa peserta didik
mengalami, menghayati nilai-nilai kemanusiaan, sehingga peserta didik mampu
membangun nilai-nilai kemanusiaan dalam kepribadiannya.
2.
Macam-macam Isi Pendidikan
a.
Pendidikan jasmani dan keterampilan
Pendidikan
jasmani dan keterampilan ini mencakup pertumbuhan fisik yang sehat,
kelincahan, keterampilan,menggunakan anggota badan berkaitan dengan makanan,
minuman,udara segar, istirahat, pakaian, perumahan, seks. Tujuannya
agar anak didik menerima, menghargai, merawat dan melatih tubuhnya.
b.
Pendidikan seni
Pendidikan seni
merupakan kegiatan pendidikan yang mengutamakan tumbuhnya rasa seni, senang
akan keharmonisan, keteraturan dan kebutuhan dalam diri anak. Tujuannya agar
anak didik mengembangkan rasa keindahan.
c.
Pendidikan intelektual
Pendidikan
intelektual kegiatan pendidikan yang mengutamakan realisasi kemampuan
intelektual anak didik dalam memecahkan masalah konkrit yang dihadapi
sehari-hari. Tujuannya agar anak didik mengembangkan kemampaun berpikir
dan cara mengatasi persoalan secara tepat.
B.
METODE-METODE PENDIDIKAN
Metode bisa dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan
yang ingin dicapai. Setiap pendidik harus bisa menentukan metode pendidikan
yang cocok sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi peserta didik. Oleh
karena itu metode pendidikan sangatlah penting dalam proses belajar mengajar.
Beberapa metode yang bisa digunakan pendidik dalam mengajar antara lain metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan eksperiment, metode pemecahan
masalah dan masih banyak lagi.
Tetapi pada praktiknya
sebagian besar pendidik terbiasa hanya menggunakan satu metode saja dalam
pengajaran, yaitu metode ceramah. Metode yang seperti ini menyebabkan siswa
hanya merekam informas, dan pada akhirnya siswa menjadi kurang kreatif dalam
mengemukakan pendapat dan pemecahan masalah. Oleh karena itu kebiasaan pendidik
dalam menggunakan metode harus segera dirubah agar pendidikan Indonesia bisa
lebih berkembang. Dibawah ini adalah beberapa metode yang bisa digunakan dalam
proses pembelajaran:
a.
Metode Ceramah
Metode ini
merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh pendidik karena irit waktu
dan biaya. Dalam metode ini pendidik menyampaikan materi secara lisan. Metode
ceramah memiliki banyak kekurangan, khususnya dalam keaktifan murid. Tetapi
juga memiliki keunggulan, khususnya bila harus menerangkan materi yang banyak
sedangkan waktu terbatas.
Metode ceramah
cocok digunakan saat:
1.
Guru menyajikan pelajaran yang dihubungkan dengan apa yang telah
diketahui siswa sebelumnya;
2.
Guru memberikan ringkasan suatu materi;
3.
Guru memberikan materi yang sulit didapat siswa dari sumber yang
lain;
4.
Guru ingin membangkitkan semangat siswa pada suatu materi;
5.
Guru akan menjelaskan suatu grafik, tabel, atau skema.
Sebelum
menggunakan metode ceramah guru harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1.
Membatasi waktu;
2.
Menentukan pokok masalah;
3.
Menyusun beberapa pertanyaan ke siswa;
4.
Menyusun alat evaluasi.
Setelah
persiapan selesai, guru juga perlu memperhatikan hal-hal dalam penyampaian
ceramah, yaitu:
1.
Keterangan yang singkat dan jelas;
2.
Menggunakan gerakan badan;
3.
Penampilan yang menariK
4.
Menggunakan papan tulis, ikhtisar, dan chart.
5.
Memerinci bahan pelajaran;
6.
Memberi kesempatan pada anak didik untuk bertanya.
b.
Metode tanya jawab
Metode tanya
jawab adalah suatu metode dimana guru memberi suatu pertanyaan ke murid atau
sebaliknya. Metode ini dapat dilakukan bersamaan dengan metode ceramah,
diskusi, demostrasi, dan lainnya dengan tujuan meningkatkan kemampuan berfikir
dan keaktifan murid. Dalam memberi pertanyaan, guru harus bisa melihat sejauh
mana murid mengerti suatu materi sehingga guru harus menyesuaikan sejauh mana
murid memahami suatu materi.
Metode tanya
jawab sangat baik bila digunakan saat:
1.
Guru hendak meletakkan hubungan antara pelajaran yang lalu dengan
pelajaran yang baru;
2.
Guru hendak memberi kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal
yang belum dimengerti dari materi yang diajarkan;
3.
Apabila guru melihat keadaan siswa yang semakin tidak tertarik ke
materi, padahal guru ingin membangkitkan minat siswa terhadap suatu pelajaran;
4.
Guru hendak mendorong aktivitas dan partisipasi siswa dalam
pelajaran;
5.
Menjelang akhir pelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai suatu materi.
Keuntungan
metode tanya jawab:
1.
Suasana menjadi lebih aktif;
2.
Siswa punya kesempatan untuk menanyaakan hal yang belum dimengerti;
3.
Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa memahami suatu
materi;
4.
Mendorong anak berani mengajukan pendapat.
Kelemahan
metode tanya jawab:
1.
Pertanyaan dari guru sering menuju pertanyaan yang bersifat
hafalan;
2.
Tanya jawab kalau dilakukan terus-menerus akan keluar dari pokok
materi yang sedang dipelajari;
3.
Guru tidak dapat secara pasti apakah murid yang mengajukan
pertanyaan paham materi yang telah diberikan.
c.
Metode diskusi
Merupakan suatu
metode dimana guru memberikan suatu pokok masalah kepada siswa, dan siswa
diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya secara bersama-sama. Dalam diskusi
murid dapat saling tukar informasi, menerima informasi, dan dapat pula
mempertahankan pendapat dalam rangka pemecahan masalah. Dengan metode ini
suasana kelas akan menjadi semakin hidup dan semua murid diharapkan
berpartisipasi secara aktif. Peran guru hanya pengatur lalu lintas diskusi
dan pemecahan masalah diberikan kepada
siswa.
Kelebihan
metode diskusi:
1.
Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan
masing-masing, dapat mendorong siswa mengemukaan ide-ide baru;
2.
Membantu siswa untuk dapat menerapkan pengalaman teoritis dan
pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah;
3.
Membantu siswa untuk dapat melihat kemampuan dirinya,
teman-temannya dan juga siswa dapat menghargai pendapat teman;
4.
Mengembangkan motivasi anak untuk belajar lebih lanjut.
Kelemahan
metode diskusi:
1.
Sering terlalu banyak menyita waktu;
2.
Sulit untuk menangkap inti masalah, terutama bagi siswa SD;
3.
Sering dalam diskusi yang aktif hanya beberapa siswa, sedang yang
lain hanya mendengarkan saja.
d.
Metode demonstrasi dan eksperiment
Metode ini
sangat efektif dalam menolong siswa, seperti bagaimana cara membuat sesuatu. Metode
demonstrasi dan eksperiment sering digunakan guru secara berangkai. Metode
demostrasi yaitu guru memperlihatkan sesuatu proses kepada seluruh anak
didiknya. Sedangkan metode eksperiment adalah guru atau siswa mengerjakan
sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu.
Beberapa
keuntungan metode demonstrasi yaitu:
1.
Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai suatu
proses sesuatu yang telah didemonstrasikan;
2.
Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal yang
sedang dibahas sehingga proses belajar menjadi maksimal;
3.
Dapat mengurangi kesalahpahaman persepsi antara guru dan murid;
4.
Akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang
telah didemonstrasikan;
Kekurangan
metode demostrasi.
1.
Bila kurang persiapan maka akan kurang waktu pelaksanaan, kesulitan
teknis, dan kurang adanya kesempatan bagi anak untuk bertanya;
2.
Kadang terjadi proses yang berlainan dengan proses sebenarnya;
3.
Kurang efektif bila tidak diikuti secara aktif oleh siswa;
4.
Kurang efektif bila alat demonstrasi kurang diamati secara seksama
oleh siswa;
Dan metode
eksperiment menjadi kurang efektif bila:
1.
Terbatasnya alat yang tersedia sehingga setiap siswa tidak mendapat
kesempatan untuk melakukan eksperment;
2.
Kurangnya pengetahuan guru dan pengalaman guru yang melakukan
eksperiment sehingga eksperiment kadang hanya bersifat kaku dan kurang menunjang
terhadap materi yang ingin dibahas;
3.
Kadang anak belum pernah sama sekali melakukan eksperiment sehingga
kadang guru menemui kesulitan dalam melaksanakan eksperiment;
e.
Metode pemecahan masalah
Sebenarnya
dengan mempelajari metode eksperiment kita sudah dapat memahami apa yang
dimaksud dengan pemecahan masalah. Sebab langkah kerja dan prosedur kerja
keduanya sama. Sebagai metode mengajar, maka metode ini sangat baik untuk
pembinaan sikap ilmiah kepada anak-anak. Sebab dengan metode ini, anak-anak belajar
memecahkan masalah menurut prosedur kerja metode ilmiah.
Keunggulan
metode ini, antara lain:
1.
Mempertinggi partisipasi anak baik secara perseorangan maupun
secara kelompok;
2.
Membina sikap ilmiah kepada anak-anak;
3.
Mempunyai nilai-nilai yang fungsional, karena metode ini dapat
dipergunakan untuk menghadapi berbagai situasi yang problematis dalam kenyataan
hidup yang selalu mengalami perubahan dan kemajuan;
4.
Siswa belajar memecahkan masalah secara ilmiah.
Kelemahan metode ini antara lain:
1.
Kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru;
2.
Kurangnya persiapan yang matang.;
3.
Perumusan masalah yang kurang baik sehingga batas-batas masalah
kurang jelas;
4.
Anak-anak tidak terlatih atau tidak dipersiapkan untuk aktivitas
belajar semacam ini;
C.
ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan adalah usaha atau perbuatan si pendidik untuk
mencapai tujuan tertentu. Macam alat pendidikan
pada dasarnya adalah segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan
yang disebut alat pendidikan. Alat pendidikan disamping sebagai perlengkapan,
juga sebagai pembantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.
Berdasarkan wujudnya alat pendidikan di bagi menjadi 2 yaitu:
1.
Perbuatan pendidik1 yaitu alat yang bersifat non
material karena tidak terwujud atau dalam istilah komputer sering di sebut
software ( perangkat lunak). Perbuatan pendidik di bagi 2 yaitu mengarahkan dan
mencegah. Mengarakan yaitu memberikan masukan kepada peserta didiknya utuk
melakukan kegiatan atau perbuatan ke hal-hal yag positif atau tidak menyimpang.
Contohnya: menasihati, memberi teladan, membimbing, perintah, pujian dan
hadiah. Mencegah adalah mengantisipasi hal-hal yang buruk atau akibat yang di
timbulkan.Contohnya : melarang atau mencegah, menegur, mengancam bahkan
menghukum.
2.
Benda untuk alat bantu dalam pendidikan2[1]
atau alat peraga, bersifat material karena berwujud benda. Contohnya: peralatan
di laboratorium fisika (seperti: jangka sorong, micrometer sekrup, pegas), alat
tulis (seperti: buku tulis, pensil, bolpoin) dll.
Supaya tercapainya alat pendidikan yang baik
harus memenuhi berberapa syarat diantaranya:
a.
Tujuan pendidikan/ Tujuan yang ingin dicapai
Misalnya: indikatornya peserta didik harus bisa menggunakan alat
ukur micrometer sekrup maka pendidik harus memberikan contoh yang benar dalam
penggunaannya supaya tujuan praktikum bisa tercapai dan berjalan lancer.
a.
Pendidik
Pendidik harus mengethui karakter masing-masing peserta didik
supaya lebih bisa beradaptasi dengan baik engan peserta didiknya.
b.
Peserta didik
Peserta didik harus bisa menerima penggunaan alat dari pendidik dan
todak merugikan peserta ddiknya/
c.
Penggunaan alat tersebut
Efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan
yang merugikan, berupa
tindakan pendidik diantaranya memberikn teladan contoh, pujian/ hadiah,
perintah, larangan, teguran, hukuman.
Berikut aplikasi penggunaan alat pendidikan yang tampak dalam bentuk
tindakan dalam kegiatan proses pembelajaran:
1) Teladan.
2) Anjuran dan perintah
3) Larangan.
4) Pujian dan hadiah.
5) Teguran.
6) Peringatan dan ancaman.
7) Hukuman ( diadakan karena
adanya pelanggaran, bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran kembali ).
D.
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Lingkungan pendidikan adalah tempat
dimana tempat tersebut dapat mendukung terlaksananya pendidikan, dikenal
isttilah tripusat lingkungan pendidikan3[2]
yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah
Macam-macam lingkungan pendidikan :
1.
Lingkungan pendidikan dalam keluarga
Lingkungan
pendidikan dalam keluarga mempunyai arti penting karena keluargalah anak
dididik oleh orang tua. Keluarga sebagai media dalam masyarakat terbentuk
berdasarkan sukarela dan cinta antar manusia. Dalam keluarga ini merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya
memperoleh pendidikan dari lingkungan keluaraga sebelum mengenal lingkungan yang
lainnya.
Bentuk – bentuk
tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi:
a. Motivasi cinta kasih
yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya;
b. Motivasi kewajiban
moral orangtua terhadap anak;
c. Tanggung jawab sosial
sebagai bagian dari keluarga.
2. Lingkungan pendidikan
dalam masyarakat
Manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan
selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk
meningkatkan kemampuan dirinya, tak terkecuali belajar dari lingkungan
masyarakat.
Berikut beberapa contoh pembelajaran di lingkungan
masyarakat
a. Memahami
kebiasan adat suatu masyarakat yang berkaitan dengan etika ataupun yang lainnya
akan membantu kita dalam beradaptasi dengan masyarakat tersebut;
b. Dengan
memahami setiap perbedaan yang ada dalam masyarakat majemuk akan menumbuhkan
rasa toleransi yang tinggi;
c. Semangat
gotong royong dalam kehidupan masyarakat akan menjadi motivasi tersendiri
bagaimana menjalani hidup dengan sebaiknya.
3. Lingkungan
pendidikan formal
Lingkungan pendidikan formal merupakan suatu wadah
atau instansi yang menjadid fasilitas utama pendidikan formal mulai dari
tingkat dasar hingga perguruan tinggi. pesatnya perkembangan
peradaban manusia, dan kehidupan masyarakat yang semakin komplek, menyebabkan
kebutuhan akan pendidikan formal semakin besar dan merupakan sarana utama untuk
mempersiapkan diri dalam kancah persaingan dunia modern
Tanggung jawab lembaga pendidikan formal antara lain:
a. tanggung jawab formal
kelembagaan;
b. tanggung jawab keilmuan;
c. tanggung jawab
fungsional.
E.
KETERKAITAN ANTARA ISI, METODE, ALAT, DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Peningkatan mutu dalam pendidikan sangat dibutuhkan suatu bangsa
yang ingin maju karena dengan pendidikan yang bermutu dapat menunjang
pembangunan dalam segala bidang. Pendidikan merupakan upaya sadar atau
disengaja yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik agar mencapai
kedewasaan. Karena itu selain harus mempunyai dasar dan tujuan pendidikan yang
jelas yang dapat menentukan kearah mana anak didik akan dibawa, pendidik pun harus memiliki isi dan metode
pendidikan yang sesuai bagi anak didiknya. Serta alat yang memenuhi dan
lingkungan yang mendukung.
Pendidikan juga
tak lepas dari istilah integrasi-interkoneksi. Suatu pendidikan yang dilengkapi
dengan seluruh komponen yang dibutuhkan akan memberikan kualitas yang lebih
baik dari pada pendidikan yang substansi-substansinya tidak begitu dilengkapi.
Manusia dengan beragam fasilitas seharusnya dapat memanfaatkan keadaan ini
sebaik mungkin. Pendidikan dengan substansi isi, metode, alat, dan lingkungannya
strategis dan komprehensif serta ber-integrasi-interkoneksi antara satu dengan
yang lain akan menghasilkan pendidikan dengan kualitas yang lebih baik.
Keterangan tentang isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan
telah dijelaskan secara gamblang dan terperinci pada pembahasan-pembahasan
sebelumnya. Isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan memiliki peran vital
dalam membangun substansi pendidikan. Masing-masing substansi harus bisa saling
bekerjasama dan berelasi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan pendidikan
karena isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan adalah satu kesatuan yang
tidak bisa di pisahkan dalam proses pencapaian suatu tujuan pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan sebagai suatu
upaya untuk memurnikan hakikat penciptaan manusia bukanlah suatu proses yang
singkat dan sederhana. pendidikan merupakan proses yang mutlak harus dialami
setiap manusia sepanjang hidupnya baik itu melalui pendidikan formal, nonformal
maupun informal. Tujuan dari ketiga ranah pendidikan tersebut bermuara pada
satu hal yang sama yaitu menjadikan manusia seutuhnya. Tujuan ini akan didapat
manakala berbagai hal pendukungnya berfungsi sebagaimana mestinya. Isi
pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan dan keterkaitan antar ketiganya
merupakan hal yang wajib dipenuhi ketika kita ingin mencapat tujuan proses
pendidikan tersebut. Berlandaskan pada asumsi tersebut maka dapat dikatakan
bahwa efektifnya proses pendidikan akan sangat bergantung pada keahlian kita
dalam mengolah, memanfaatkan, serta mengkreasikan isi, metode dan alat
pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Purwanto M. Ngalim, 2004. Ilmu
Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumitro, dkk. 2006. Pengantar
Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sutomo, 2005. Dasar-dasar
Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Tirtarahardja Umar, S.L.La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
.
2
Ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar