BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
SepeninggalKhalifahRasyidin,
tampukkepemimpinan Islam beradaditanganKekhalifahanBaniUmayyah. Ada
beberapaperbedaancarakepemimpinan yang
dilakukanolehBaniUmayyahdenganKhalifahRasyidin.Perbedaancarakepemimpinaninitentunyamembawadamapakbagiperkembangan
Islam padamasaitu. Daerah kekuasaan Islam yang bertambahbesarsudahmampumerambahtanahEropadengan
Andalusia (Spanyol) sebagaipintugerbangnya. Artinya, secaratidaklangsung
Andalusia merupakanpusatperkembangan Islam di Eropa yang
tentunyaperkembangannyaperadabandankebudayaannyamempunyaicirikhastersendiri
yang berbedadengan yang lain.
Padamasaselanjutnyasetelahruntuhnyakekhalifahanmuncullahkerajaan-kerajaanbesarbercorak
Islam sepertiKerajaanTurkiUsmani yang terkenaldengankekuatanmiliternya.
Padamasaini, Islam jugaberkembangpesat. Terutamakarenakerajaanmenaruhperhatian
yang besarterhadapperkembanganilmupengetahuan, sehinggabanyakkemajuan-kemajuanpesat
yang dicapaipadamasaini.
Perkembanganperadabandankebudayaan
Islam
sepanjangzamaninitentunyadipengaruhiolehkondisipolitikdanpemerintahanpadamasaitu.
Karenaperanpemerintahdalamberkembangnya Islam sangatpenting.
Jaditentunyainimerupakansesuatu yang
menarikuntukdikajibagaimanakorelasiantarapengaruhkondisipolitiksaatitudenganperkembangan
Islamdalamberbagai sector yang dapatdicapai.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. BagaimanakondisipolitikdanpemerintahanpadamasaBaniUmayyah
di Andalusia ?
2. BagaimanaperkembanganperadabandankebudayaanpadamasaBaniUmayyah
di Andalusia ?
3. Bagaimanakondisipolitikdanpemerintahan
Islam padamasaTurkiUsmani ?
4. BagaimanaperkembanganperadabandankebudayaanpadamasaTurkiUsmani
?
C.
TUJUAN
1. MengetahuikondisipolitikdanpemerintahanpadamasaBaniUmayyah
di Andalusia
2. MengetahuiperkembanganperadabandankebudayaanpadamasaBaniUmayyah
di Andalusia
3. Mengetahuikondisipolitikdanpemerintahan
Islam padamasaTurkiUsmani
4. MengetahuiperkembanganperadabandankebudayaanpadamasaTurkiUsmani
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KondisipolitikdanpemerintahanBaniUmayyah
di Andalusia
Pendiri
dinasti umayyah II adalah abdurrahman ad-dakhil. Abdurrahman ad-dakhil adalah
salah seorang keluarga bani umayyah yang berhasil meloloskan diri dari kejaran
dinasti bani abbasiyah, yang mana dinasti abbasiyah tersebut telah menumbangkan
dinasti umayyah di damaskus.pada saat itu abdurrahman ad-dakhil berhasil
menyeberang ke spanyol menuju ke andalusia. Saat itu, andalusia berada ditangan
yusuf bin abdurrahman al-fihr dari bani mudar. Abdurrahman ad-dakhil dapat
menguasai andalusia karena mendapat dukungan dari suku yaman yang ketika itu
sedang cekcok dengan yusuf. Abdurrahman ad-dakhil mendirikan dinasti umayyah II
yang bebas dari abbasiyah.Oleh sebab itu, khalifah al-mansyur memberi gelar
kepada ad-dakhil dengan sebutan saqar quraisy yang artinya rajawali quraisy.
1. Kekuasaan
Dinasti Umayyah II
Dinasti
umayyah II bertempat di andalusia. Setelah berhasil mendirikan pemerintahan
yang baru, abdurrahman ad-dakhil mulai menata pemerintahannya.Abdurrahman
ad-dakhil tidak memakai gelar khalifah tetapi amir. Pemerintahan dinasti di
andalusia tidak terikat dengan pemerintahan manapun. Gelar khalifah di
andalusia pertama kali dipakai oleh abdurrahman an-nasir, bersamaan dengan
meninggalnya khalifah al-muqtadir di baghdad. Ketika masa awal pemerintahan
bani umayyah di andalusia, kondisi masyarakat
dan politik belum stabil karena banyak perselisihan antara suku barbar
dan suku arab. Selain itu, masih ada gangguan dari golongan kristen.
Adapun
penguasa dinasti umayyah yang memerintah dispanyol, sebagai berikut :
a. Abdurrahman
ad-dakhil (abdurrahman I), 756-788 M
Kelompok arab di andalusia timur beserta
charlemagne agung, raja perancis mencoba mengusir abdurrahman ad-dakhil dari
adalusia yang dipimpin oleh roland. Sebagai langkah pertama, Abdurrahman
ad-dakhil memantapkan pemerintahannya
dengan cara mematahkan segala perlawanan yang dipimpin roland, dalam sebuah
pertempuran di roncesvaltes dan mampu mengalahkan mereka.
Langkah selanjutnya ad-dakhil memperkuat
dan mengorganisasi tentara islam yang berjumlah 40.000 orang dari Barbar dan Afrika
utara,sehingga dinasti umayyah menjadi lebih kuat.
Abdurrahman ad-dakhil
berpindah ke bidang pembangunan,seni dan kebudayaan setelah berhasil
memantapkan pemerintahannya. Abdurrahman ad-dakhil membangun Masjid Agung
Kordoba, Jembatan Sungai Guadalquivir,dan Taman Munyal ar-Rusafa.
Dalam bidang seni dan
kebudayaan ad-dakhil melindungi tokoh pujangga dan cendekiawan dalam istananya,
diantaranya yaitu: Abi al-Mustasya, Syaikh Abu Musa Hawari, Isa bin Dinar,Yahya
bin Yahya, dan Said bin Hasan.
Dalam bidang
pengetahuan,abdurrahman ad-dakhil merintis universitas di Kordoba,Sevilla,dan
Toledo. Yang mana universitas-universitas tersebut menjadi sumber asli kebudayaan
arab,non-arab,islam,kristen,dan yahudi selama berabad-abad.
Abdurrahman ad-dakhil juga membagi
pemerintahan menjadi tiga badan yaitu:yudikatif,perpajakan,dan sipil. Beliau
memerintah dengan tegas dan adil sehingga wilayah kekuasaannya menjadi kota
paling megah di eropa. Beliau meninggal pada tahun 788 masehi.
b. Hisyam
bin abdurrahman(Hisyam I) 788-796 M
Hisyam
ini adalah anaknya abdurrahman ad-dakhil,hisyam menggantikan posisi ayahnya
karena hisyam terkenal sebagai khalifah yang sholih dan adil, ia telah
mengembangkan penggunaan bahasa arab dalam sehari-hari. Sehingga di wilayah
tersebut bahasa arab menjadi bahasa paling utama daripada bahasa latin di
semenanjung iberia.
Dalam bidang keagamaan,hisyam
mencoba memasukkan madzab maliki ke andalusia, kitab al-muwatta’ yan ditulis
imam malik disalin dan disebarkan keseluruh negri. Dari hartanya kepada rakyati miskin.
Dalam
bidang kesusastraan hisyam sangat menyukai bahasa arab. Amar bin ali Ghaffar
adalah seorang penyair yang termashur pada masanya. Hisyam meninggal dunia pada
usia 40 tahun.
c. Abdurrahman
al-ausat(Abdurrahman II) 822-852 M
Abdurrahman al-ausat mendapatkan gelar
ausat yang berarti menengah.Ia menjadi amir yang berhasil karena ia berwawasan
luas, sangat dicintai rakyatnya, dan mempunyai kemauan keras.
Dalam mengatasi politik di dalam negeri,
abdurrahma II mengamankan dan mengatasi kericuhan yang ada.Sehigga pemerintahan
berjalan stabil dan ekonomi rakyat meningkat pesat.
Sedangkan dalam mengatasi politik luar
negeri abdurrahman II membentuk armada laut guna menumpas perampokn oleh bangsa
normandia dari semenanjung skandinavia. Abdurrahman II juga dapat menumpas
serangan alfonso II dari suku leon.
Abdurrahman II juga membangun sekolah,
perguruan tinggi, dan perpustakaan besar. Pada saat itu Intelektual dan filsuf
muslim banyak sekali.
Abdurrahman II membebaskan rakyatnya
dalam memeluk agama yang demikian itu justru membuat orang kristen masuk islam.
Abdurrahman II juga menyukai kesenian
dan kesusastraan.Dibuktikan dengan melindungi seniman dan cendekiawan, yaitu
zaryab. Abdurrahman II juga membuat kota kordoba seperti baghdad, dengan memperindah
kota dengan gedung-gedung besar, masjid, serta air mancur.
d. Abdurrahman
an-nashir (abdurrahman III), 912-961 M
Pada masa Abdurrahman III
pemerintahannya yang kacau balau dan pemberontakan. Abdurrahman III segera
mengambil langkah-langkah untuk mendamaikan kacau balau dan pemberontakan yang terjadi.
Pemberontakan-pemberontakan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ordono
II
Ordono II adalah kepala suku leon,
bersama sanco kepala suku navarre melakukan pemberontakan pada tahun 914 M.
Pemberontakan ini juga dibantu muhammad bin hasyim, gubernur zaragoza.
Pemberontakan ini berakhir pada tahun 955 M karena ada perjanjian damai.
Pemberontakan ini dilanjutkan anak-anaknya, ramiro, dan garcia.
2. Umar
bin Hafsun
Pemberontakan yang dilakukan umar bin
hafsun dimulai pada tahun 882 M. Pemberontakan ini paling bahaya karena
mengancan kekhalifahan dikordoba. Abdurrahman III berhasil menghancurkan
benteng nya di babastro pada tahun 913 M.
3. Dinasti
Fatimiyah
Dinasti fstimiyah merupakan penguasa afrika utara
setelah berhasil mengalahkan penguasa aghlabiyah. Abdurrahman III mengirimkan
ekspedisi ke afrika utara dan menguasai maroko dan ceuta pada tahun 918 – 931
masehi. Ia juga mengirimkan armada ke pantai al-jazair dan tunisia untuk
mengganggu pelayaran dinasti fatimiyah.
Setelah pemerintahan dinasti umayyah di andalusia
stabil abdurrahman III mendengar berita bahwa kholifah al-muqtadir telah wafat
pada tahun 932 masehi. Semenjak
kematiaan kholifah al-muqtadir abdurrahman III mengumumkan bahwa dirinyalah
yang menjadi kholifah, jadi di dunia
islamada 2 kholifah yaitu kholifah dinasti abbasiyah di baghdad dan dinasti
umayyah di andalusia.
Ilmuwan-ilmuawan
yang muncul pada masa abdurrahman III antara lain:
1. Ibnu
al-ahmar (sejarawan)
2. Ahmad
bin nasar (astronom)
3. Ibnu
masarah (filsuf)
4. Sa’id
dan yahya bin isyak (dokter)
Banyak buku yunani yang diterjemahkan kedalam bahasa
arab, pada saat itu negara memiliki 75 perpustakaan. Selain itu abdurrahman III
membangun istana az-zahra yang memiliki
400 kamar di dekat kordoba. Pada saat itu kordoba menjadi kota yang sangat
makmur dan mencapai kejayaan pada masa abdurrahman III.
Kota
kordoba dibangun selama 40 tahun dengan biaya sepertiga dari pendapatan negara
tiap tahunnya. Karena megah dan indahnya kota kordoba disebut sebagai mutiara
dunia. Setelah abdurrahman III meninggal, hakam bin abdurrahman diangkat untuk
menggantikan posisi ayahnya.Hakam terkenal sebagai sarjana dan pencipta ilmu
pengetahuan. Pada masa hakam universitas kordoba sangat terkenal diseluruh
dunia sehingga banyak mahasiswa islam dan kristen dari eropa yang datang untuk
belajar di universitas tersebut.
Umat islam menguasai amdalusia selama tujuh
abad lamanya, pada mulanya islam dapat masuk ke Andalusia melalui inisiatif Gubernur Afrika Utara yaitu Musa bin
Nushair. Ia meminta izin kepada Khalifah Al Walid bin Abdul Malik (raja Bani
Umayah) untuk memasuki Andalusia karena sangat menguntungkan bagi penyebaran
islam di daratan eropa selain itu pada saat itu juga keadaan perekonomian di
Andalusia sedang dalam keadaan yang sangat buruk. Untuk menaklukkan Andalusia
di kirimlah seorang panglima perang bernama Tharif Abdul Malik ia membawa 7000
pasukan di tambah dengan 5000 pasukan bantuan memasuki Andalusia berperang
melawan pasukan Rhoderik yang berjumlah lebih banyak dari pasukan yang di bawa
Thariq namun dengan keberaniannya dan kekompakan pasukan muslim Andalusia
berhasil di taklukan.
Pada
saat itu islam masih di kuasai oleh bani umayah yang berpusat di damaskus. Pada
periode ini stabilitas politik di Andalusia belum tercapai secara sempurna,
masih banyak gangguan-gangguan yang mengakibatkan islam di Andalusia pada massa
itu belum mengalami pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan. Gangguan
tersebut antara lain perebutan kekuasaan, antar khalifah di danaskus dan
gubernur afrika utara merasa paling berhak untuk menguasai Andalusia. Bahkan
terjadi 20 kali pergantian wali dalam waktu singkat. Pada masa ini sering
terjadi perang saudara hal ini di karenakan adanya perbudaan etnis an suku yang
menddiami Andalusia yaitu bangsa Bar-bar (Afrika Utara) dan bangsa Arab.
Konflik politik tersebut berlangsung sangat lama karena tak ada seorang
pemimpin yang mampu berkuasa dalam jangka waktu yang lama. Selain itu
musuh-musuh islam yang masih tersisa di Andalusia terus melakukan perlawan
untuk merebut kembali wilayahnya. Hingga datangnya Abdurrahman bin Muawiyyah bin Hisyam bin Abdil Malik (Abdurrahman Addakhil)
dengan gelar amir cordova beliau yang membangun daulah umayah di Andalusia. Di
bawah pemerintahan beliau islam di Andalusia mulai mengalami kemajuan.
B. PerkembannganperadabandankebudayaanBaniUmayyah
di Andalusia
Kemajuan peradaban pada masa
dinasti umayah II
Dalam kurun waktu tujuh
abad islam berkuasa di spayol (andalusia) umat islam telah mengukir masa
keemasannya di berbagai bidang antara lain:
a.
Kemajuan
Intelektual
Spanyol
telah memiliki ekonomi yang tinggi dan sudah maju maka dari itu pemikir mulai
banyak yang muncul dalam berbagai bidang diantaranya:
1. Bidang
filsafat
Tokoh pertama dalam
sejarah filsafat arab-spanyol adalah abu bakar muhammad ibn al-sayig. Ia lebih
dikenal dengan nama ibnu bajjah. Ia lahir di zaragoza dan meninggal di fez
karena keracunan. Karya besarnya adalah an-nafs dan risalah al-ittisal.
Kemudian tokoh kedua adalah ibnu tufail, ia lahir di wadi asy pada tahun 1185
masehi. Ia banyak menulis tentang kedokteran,astronomi, dan filsafat. Karya
filsafatnya yang sangat terkenal adalah hayy ibn yaqzan.kemudian tokoh
ketiganya adalah pengikut aristoteles yaitu ibnu rusyd ia lahir di kordoba pada
tahun 1126 masehi dan meninggal pada tahun 1198 masehi. Karya terbesarnya
adalah tahafut at-tahafut.
2. Bidang
sains
Dalam
ilmu kedokteran kita mengenal nama-nama wafit al-lakhmi,khalaf az-zahrawi,dan
zurh. Dikalangan wanita kita mengetahui umm al-hasan binti abi ja’far dan
saudara perempuan al-hafiz. Abul qasim az-zahrawi, seorang dokter bedah dan
menulis buku at-tasrif sebanyak 30 jilid ibnu khatimah,ahli penyakitmalaria.
Amar al-marsudi adalah ahli mata.
Dalam
ilmu astronomi ada abbas ibnu farnas yang termashur dalam ilmu kimia dan
astronomi ia orang pertama menemukan kaca dari batu. Selain itu ada ibrahim
ibnu yahya an-naqqas, seorang ahli astronomi ia dapat menentukan waktu
terjadinya gerhana matahari dan lama berlangsungnya. Beliau juga berhasil
membuat teropong bintang.Ahmad ibn kas dari kordoba adalah seorang yang ahli
dalam bidang obat-obatan.
Dalam
bidang sejarah dan geografi, ibnu jubair dari valencia (1145-1228 M) menulis
tentang perlawatan kenegeri negeri muslim seperti mediterania dan sicilia. Ibnu
batutah dari tangier (1304-1377 M) mencapai samudra pasai dan cina. Ibnu
alkhatib (1317-1374 M) menyusun riwayat granada. Adapun ibnu khaldun dari tunis
adalah perumus filsafat sejarah dalam bukunya muqoddimah.
3. Bidang
fiqih
Dalam bidang fiqih spanyol terkenal
sebagai penganut madzab maliki.Madzab ini dibawa oleh ziyad ibn abd
al-rahman.Selanjutnya diteruskan ibnu yahya yang menjadi qodi (hakim) pada masa
hisyam ibn abd al-rahman. Ahli fiqih diantaranya: abu bakar ibn al-qutiyah,
mundzir ibn sa’id al-baluthi,ibnu hazm. Adapun ibn rusyd selain sebagai ilmu
filsafat iapun ahli fiqih (hukum islam).
4. Bidang
musik dan kesenian
Spanyol islam memiliki tokoh al-hasan
ibn nafi’ yang dijuluki yarzab.Ia terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmunya
diwariskan kepada anak-anaknya dan juga kepada para budak
5. Badang
bahasa dan sastra
Dengan
majunya bahasa arab di spanyol banyak karya-karya sastra bermunculan.
Misalnya, al-iqa al-farid karya ibn aba rabbih, az-zakirah fii mahasin ahl
al-jazirah karya ibnu bassam,dan kitab al-qala’id karya al-fath ibn khaqan.
b.
Kemajuan
pembangunan fisik
Pembangunan
fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti
pembangunan kota,istana, masjid,dan taman-taman kota. Diantara banguanan yang
megah adalah masjid kordoba,kota az-zahra,tembok toledo,istana al-makmur,masjid
sevilla,dan masjid al-hambra di granada.
Penyebab Kemunduran dan Keruntuhan Peradaban
Pada Masa Dinasti Umayyah II
Setelah
ibu kota andalusia diduduki barat, buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai
ilmu dirampas. Kemudian,diterjemahkan ke bahasa latin tanpa menyebutkan
pengarangnya. Bangunan-bangunan monumental dan masjid-masjid di ubah menjadi
gereja. Sementara itu, kaum muslimin di tangkap dan dibunuh itulah yang
akhirnya membawa andalusia berangsur-angsur mengalami kemmunduran.hal itu
disebabkan faktor internal dan faktor eksternal.
a.
Faktor internal
Ada
dua faktor yang menyebabkan kemunduran andalusia dari dalam, yaitu tidak
jelasnya sistem peralihan kekuasaan dan tidak adanya ideologi pemersatu.
Ketidakjelasan tersebut menyebabkan perebutan kekuasaan diantara pewaris tahta
kerajaan.Hal inilah yang menjadika keruntuhan bani umayyah sehingga muncul muluk
at-tawa’if.
b.
Faktor eksternal
Selain
faktor dari dalam kemunduran kekuasaan muslim di andalusia juga disebabkan
faktor dari luar,yaitu adanya serangan dari bangsa kristen dan timbulnya
renaissance di eropa.
C.
Kondisipolitikdanpemerintahan
Islam di TurkiUsmani
perkembangan
kebudayaan Islam pada masa Turki
1. Politik dan pemerintahan Islam pada
masa Turki Usmani
1.1 Asal mulanya Dinasti Turki Utsmani
Dinasti
utsmani berasal dari suku pengembara qoyigh
oghuz, yakni salah satu anak suku Turk yang mendiami sebelah bara gurun
Gobi, yangdipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota sukunya untuk
menghindari serbuan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di
bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm
pada tahun 1219-1220.Sulaiman dan anggota sukunya lari ke arah barat dan
meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizm di Transoxiana. Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar
pergi ke arah barat (Asia Kecil).
Kemudian mereka menetap disana dan pinda ke Syam dalam rangka menghidari
serangan Mongol.Dalam usahanyapindah ke syam itu, pemimpin orang-orang Turki
mendapat kecelakaan.mereka hanyut di sungai Euphrat (Efrat) yang tiba-tiba
pasang karena banjir besar pada tahun 1228.Akhirnya, mereka terbagi menjadi dua
kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya dan yang kedua meneruskan
perjalanannya ke Asia Kecil.Kelompok kedua berjumlah sekitar 400 keluarga yang
dipimpin oleh Ertugril (Arthogrol) ibn Sulaiman.Mereka menghambakan dirinya
kepada Sultan Alau-Din II dari Dinasti Saljuk Rum yang pusat pemerintahannya di
Kuniya, Anatolia, Asia Kecil.Ketika Dinasti Saljuk berperang melawan Romawi
Timur (Bizantium), Erthogrol membantunya sehingga Dinasti Saljuk mendapatkan
kemenangannya.Sultan merasa senang dan memberi hadiah kepada Erthogrol wilyah
yang dulu bernama Dorylaeum (distrik Iskishasar dan sekitarnya) sekarang
berbatasan dengan Bizantium.Mereka menjadikan Sogud sebagai ibukota
pemerintahan yang independen yang berdiri pada tahun 1258.Di sinilah lahir
utsman pada tahun 1258, bertepatan dengan waktu hancurnya Baghdad oleh Hulagu
Khan.
Erthogrol
yang meninggal pada tahun 1280 meninggalkan seorang putra yang bernama Utsman.
Dari nama Utsman inilah kelak muncul yang namanya Dinasti Utsmani. Utsman ini
pula yang diangap sebagai pendiri Dinasti Utsmani. Sepeninggal ayahnya, Utsman
ditunjuk untuk menggantikan kedudukan ayahnya sebagai pemimpin suku bangsa
turki atas persetujuan Sultan Saljuk, yang merasa gembira karena pemimpin baru
itu dapat meneruskan kepemimpinan pendahulunya. Utsman juga diperbolehkan untuk
mencetak mata uang sendiri dan didoakan dalam khotbah jumat.Namun kemudian,
sebaguan ahli menyebutkan bahwa Utsman adalah anak Sauji.Sauji adalah anak dari
Erthogrol, sehingga Utsman merupakan cucu dari Erthogrol bukan ananya.Sauji
telah meninggal sebelum ayahnya meninggal.Ia meninggal dalam perjalanan pulang
setelah memohon kepada Sultan Saljuk atas perintah ayahnya, Erthogrol untuk
tinggal meneap di wilayahnya. Permohonan itu dikabulkan oleh Sultan.Makanya,
Erthogrol tatkala menerima berita itu sedih bercampur gembira.Sedih karena
anaknya meninggal, dan gembira karena permohonannya untuk tetap tinggal di
wilayah Saljuk dikabulkan oleh Sultan. Sebagaimana ayahnya, dia banyak berjasa
kepada Sultan Alaud-Din II dengan keberhasilannya menduduki benteng-benteng
Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa.
Pada tahun
1300, bangsa Mongol menyerang Dinasti Saljuk dan Sultan Alaud-Din II
terbunuh.Dinasti Saljuk pun pecah menjadi beberapa dinasti kecil.Utsman
menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak
saat itulah Dinasti Utsmani dinyatakan berdiri secara independen dan penguasa
pertamanya adalah Utsman Ibn Erthogrol atau dikenal dengan nama Utsman I.
Dinasti Utsmani berkuasa kurang lebih selama tujuh abad.
1.2 Sultan dan Kholifah Turki Utsmani
Raja-raja
Turki Utsmani bergelar sultan dan kholifah sekaligus.Artinya sebagai sultan
raja menguasai kekuasaan duniawi dan sebagai kholifah raja berkuasa dibidang
agama atau spiritual. Mereka mendapatkan kekuasaan secara turun temurun, akan
tetapi tidak harus putra pertama yang menjadi pengganti sultan terdahulu. Ada
kalanya putra kedua atau ketiga dan selanjutnya yang menggantikan sultan.Dalam
perkembangannya, pergantian kekuasaan itu juga diserahkan kepada saudara sultan
bukan kepada anaknya. Dengan sistem pergantian kekuasaan yang seperti sering
timbul perebutan kekuasaan yang tidak jarang menjadi ajang pertempuran antara
satu pangeran dengan yang lain, yang mengakibatkan lemahnya kekuasaan
Utsmaniyah.
Berikut
daftar pemimpin masa Dinasti Utsmani
No.
|
Nama
Sultan/Kholifah
|
Tahun
Pemerintahan
|
1
|
Utsman
|
1299-1326
|
2
|
Orkhan (putra
Utsman I)
|
1326-1359
|
3
|
Murad I
(putra Orkhan)
|
1359-1389
|
4
|
Bayazid I /
Yildirim (putra Murad I)
|
1389-1402
|
5
|
Muhammad I
(putra Bayazaid I)
|
1403-1421
|
6
|
Murad II
(putra Muhammad I)
|
1421-1451
|
7
|
Muhammad II /
Fatih (putra Murad II)
|
1451-1481
|
8
|
Bayazid II
(putra Muhammad II)
|
1481-1512
|
9
|
Salim I
(putra Bayazid II)
|
1512-1520
|
10
|
Sulaiman I /
Qanuni (putra Salim I)
|
1520-1566
|
11
|
Salim II
(putra Sulaiman I)
|
1566-1573
|
12
|
Murad III
(putra Salim II))
|
1573-1596
|
13
|
Muhammad III
(putra Murad III)
|
1596-1603
|
14
|
Ahmad I
(putra Muhammad III)
|
1603-1617
|
15
|
Mustafa I (putra Muhammad III)
|
1617-1618
|
16
|
Utsman II (putra Ahmad I)
|
1618-1622
|
17
|
Mustafa I (menjadi Sultan yang
ke-2 kalinya)
|
1622-1623
|
18
|
Murad IV (putra Ahmad I)
|
1623-1640
|
19
|
Ibrahim I (putra Ahmad I)
|
1640-1648
|
20
|
Muhammad IV (putra Ibrahim)
|
1648-1687
|
21
|
Sulaiman III (putra Ibrahim I)
|
1687-1691
|
22
|
Ahmad II (puttra Ibrahim I)
|
1691-1695
|
23
|
Mustafa I (putra Muhammad IV)
|
1695-1703
|
24
|
Ahmad III (putra Muhammad IV)
|
1703-1730
|
25
|
Mahmud I (putra Mustafa II)
|
1730-1754
|
26
|
Utsman III (putra Mustafa II)
|
1754-1757
|
27
|
Mustafa III (putra Ahmad III)
|
1757-1774
|
28
|
Abdul Hamid I (putra Ahmad III)
|
1774-1788
|
29
|
Salim III (putra Mustafa III)
|
1789-1807
|
30
|
Mustafa IV (putra Abdul Hamid
I)
|
1807-1808
|
31
|
Mahmud II (putra Abdul Hamid I)
|
1808-1839
|
32
|
Abdul Majid (putra Mahmud II)
|
1839-1861
|
33
|
Abdul Aziz (putra Mahmud II)
|
1861-1876
|
34
|
Murad V (putra Abdul Majid I)
|
1876-1876
|
35
|
Abdul Hamid II (putra Abdul
Majid I)
|
1876-1909
|
36
|
Muhammad V (putra Abdul Majid
I)
|
1909-1918
|
37
|
Muhammad VI (putra Abdul Majid
I)
|
1918-1922
|
38
|
Abdul Majid II
|
(1922- 1935 kholifah saja)
|
1.3 Sistem Pemerintahan dan Politik
Turki Utsmani
Didalam
menjalankan roda pemerintahannya, Sultan/Kholifah dibantu oleh seorang Mufti atau yang lebih dikenal Syaikhul Islam dan Shadrul A’dham.Kalau Syaikhul
Islam mewakili Sultan/Kholifah dalam melaksanakan wewenang agamanya, maka Syaikhul Islam (Perdana Menteri)
mewakili Kepala Negara dalam melaksanakan wewenang dunianya.
Sebagaimana
diketahui, para Sultan Dinasti Utsmani dalam menjalankan pemerintahannya
mengandalkan pasukan Janissari.Pasukan Janissari dilengkapi dengan pasukan
kavaleri propinsial. Sebagian pasukan kavaleri Utsmani adalah kalangan budak.
Mereka direkrut dari penduduk Turki non budak yang didanai oleh timar, sejenis dengan iqtha’ di Timur
Tengah.Pemberian pendapatan pajak sebagai imbalan bagi tugas kemiliteran. Pada
tahun 1527 terdapat sekitar 28.000 infantri budak dan sekitar 70.000 sampai
80.000 kavaleri yang 37.500 dari mereka sebagai pemegang hak timar. Selain pasukan militer yang telah
disebutkan, juga terdapat beberapa prajurit dan penyerbu di wilayah pertahanan
yang digaji dengan pembebasan pajak.
Pada masa
dinasti Orkhan, dilantiklah seorang wazir umtuk menangani administrasi dan
kemiliteran pusat dan mengangkat sejumlah gubernur sipil untuk sejumlah
propinsi yang ditaklukkan.Kepala-kepala jabatan disatuan dalam sebuah dewan kerajaan.Lantaran
Dinasti Utsmani semakin meluas, beberapa propinsi yang semula merupakan daerah
jajahan yang harus menyerahkan upeti digabungkan menjadi sebuah sistem
administrasi.Unit propinsial yang terbesar, yang dinamakan baylerbayliks, dibagi menjadi sanjak-bayliks
dan selanjutnya dibagi-bagi menjadi timarliks
yang distrik tersebut diserahkan kepada pejabat-pejabat militer sebagai
pengganti gaji mereka.Pada abad ke-16 term vali
telah menggantikan baylerbayliks dengan
pengertian seorang gubernur dan term eyalet
digunakan dengan arti propinsi. Beberapa propinsi di Eropa yakni, Rumania,
Transylvania, Crimea dan beberapa distrik di
Anatolia yang berada dalam pengawasan masyarakat Kurdi dan Turki tetap
berlangsung sebagai propinsi semi merdeka yang wajib menyerahkan upeti (hukumet).
Sultan,
pasukan Jannesari dan tarekat-tarekat bekerja sama. Hal itu terlihat pada
Tarekat Bektasyi (Bektasia) yang
memiliki banyak pengikut dari kalangan Jannesari.Oleh karena itu, meraka
dijuluki “Angkatan Bersenjata Bektasyi”. Tarekat Maulawi (Molevis) didukung oleh para sultan untuk menghadang ancaman dari
kerja sama Jannesari-Bektasyi.
Jadi, di
sini tampak bahwabtenyara sangat berperan.Misalnya, Muhammad II mengembalikan
jabatan pemerintah kepada tentara budak.Dia memecah tokoh-tokoh Turki dan
seluruh keluarga Utsmani yang terlibat dalam persaingan dari jabatan pemerintah
dan menyerahkan jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan pusat kepada para
budaknya. Walaupun demikian,untuk mempertahankan keseimbangan kekuasaan, dibentuklah
sebuah devisi fungsional diantara jabatan perdana menteri, tokoh-tokoh agama,
jabatan administrasi keuangan negara dan beberapa keluarga Turki dipulihkan
martabatnya dan diperkenankan menjaga properti mereka. Muhammad II juga
berusaha mendukung dewan kependetaan Yunani ortodoks dengan mengakui hak sipil
mereka sebagai hak otoritas keagamaan atas jamaah gereja.Dia memusatkan kontrol
pemerintahan dengan memberlakukan kitab-kitab hukum secara sistematis yang
memuat organisasi negara dan kewajiban warga negara. Pada masa pemerintahan
Sulaiman I (1520-1566) , dominasi Jannesari tidak tertandingi. Meskipun
demikian, kemenangan final mereka merusak keseimbangan kekuasaan internal,
merangsang faksionalisme, dan intrik dihalangan hare.
Sebagaimana
penguasa Abbasiyah dan penguasa imperium Persia masa belakangan, sultan Utsmani
menggabungkan dimensi patrimonial Islam dan dimensi imperial.Otoritas
patrimonial sultan-sultan Utsmani sangatlah menonjol.Negara merupakan rumah
tangganya, rakyat merupakan pembantu pribadinya. Tentara merupakan budaknya
yang secara pribadi harus setia
kepadanya. Teritorial imperium merupakan properti pribadinya, bahkan sebagian
diberikan kepada kelompok penguasa dalam bentuk iqta’. Pengallihan hak atas pendapatan negara dalam bentuk apapun
tidaklah dipandang sebagai penyimpangan atas kepemilikan absolut sang sultan.
Adapun
struktur masyarakatnya sangat heterogen.Sebagai sebuah rezim patrimonial,
Dinasti Utsmani mempunyai kekuasaan yang menentukan seluruh nasib warga Timur
Tengah dan Balkan.Sampai pada tingkatan yang luar biasa, Dinasti Utsmani
tersebut mendominasi, mengendalikan, dan membentuk masyarakat yang
diperintahnya.Salah satu konsep utama yang diterapkan oleh Utsmani adalah
perbedaan antara askeri dan re’aya, yakni antara kalangan elit
penguasa dan yang dikuasai, elit pemerintah dan warga negara, antara tentara
dan pedagang, antara petugas pemungut pajak dan pembayar pajak.Atribut utama
elit pemerintah adalah hak mengeksplorasi kekayaan rakyat. Bahkan, untuk
menjadi kelas penguasa seseorang harus dididik dalam kebahasaan dan tata cara
yang khusus yang disebut tata cara Utsman. Seseorang dapat menjadi elit Utsmani
melalui kelahiran (keturunan) atau melalui pendidikan sekolah-sekolah kerajaan,
kemiliteran atau pendidikan sekolah keagamaan.
Rakyat (re’aya) terorganisasikan menjadi
sejumlah kelompok komunitas kecil yang banyak sekali. Masyarakat Utsmani
merupakan sebagai mozaik asosiasi teritorial, persaudaraan keagamaan, dan
kelompok korporasi ekonomi yang sangat
luas. Dari sudut pandang Utsmani, komunitas keagamaan yang diorganisasikan
untuk menjalankan urusan pendidikan, pengadilan, dan urusan shadaqah adalah
sangat fundamental. Sebagian besar warga non muslim
dipandang sebagai anggota gereja ortodoks timur termasuk didalamnya orang-orang
Yunani, Rumania, Slavia, Bulgaria dan kalangan arab sendiri.
Adapun
masyarakat awam muslim, sebagai sebuah warga atau penduduk awam,
diorganisasikan dalam sebuah cara yang sejenis. Kaum muslim terbagi-bagi
menjadi sejumlah madzhab hukum dan tarekat. Pihak Utsmani dengan tegas
membawanya dibawah pengendalian negara. Hal ini dikarenakan untuk memperluas
dukungan terhadap elit ulama dan sufi. Dukungan Utsmani ini mengantarkan pada
pengorganisasian sebuah sistem pendidikan madrasah yang tersebar luas.
D.
Perkembanganperadabandankebudayaan
Islam di TurkiUsmani
Untukmengetahuibagaimanaperkembanganperadabandankebudayaan
Islam di TurkiUsmanidapatkitalihatdaribeberapa sector, yaitu :
1.
Kebudayaan
TurkiUsmanidikenalsebagaibangsa
yang mudahberasimilasidenganbangsa lain
sertaterbukaterhadapbudayaangmesukkedalambangsamereka.
OlehkarenaitupadamasaTurkiUsmaniterdapatperpaduanberbagaimacamkebudayaansepertikebudayaan
Persia, Bizantium, dan Arab[1].Hal
inidiakibatkankarenamerekabelummempunyaibudayasendiri, karenakitatahubahwabangsaTurkidulunyaadalahbangsanomaden
yang berasaldaridataran Asia Tengah.
Dari kebudayaan
Persia merekabelajaretikadantata karma dalamistana. Dari
Bizantiummerekabelajarilmukemiliterandanpemerintahan. Sedangkandarikebudayaan
Arab merekamengenalprinsipekonomi, keilmuan, sosial, kemasyarakatan, sertahuruf
yang dipakaisehari-hari pun dari Arab.
2.
KemiliterandanPemerintahan
SelainitumerekajugaterkenalsebagaibangsamilitersehinggalebihmemfokuskanmenguatkansistemmilitermerekaPadamasa Sultan Orkhan I (1326-1359 M)
berdiri akademimilitersebagaipusatpelatihandan pendidikan,
sehinggamampumenciptakankekuatanmiliter yang besar dandenganmudahnyadapat
menaklukan sebagiandaerahbenua Eropa..PerangdenganBizantiummerupakanawaldidirikannyapusatpendidikandanpelatihanmiliter,
sehinggaterbentuklahkesatuanmiliter yang disebutdenganJenissariatauInkisyariah
.
Dalampemerintahan,
pemimpinturkiUsmanimenggunakanduagelar :khalifahdan sultan. Khalifahsebagaisimbolpenguasaduniadankhalifahjuga
symbol sebagaipenguasaspritual (agama). Secarapraktis,
pemimpinturkiUsmanimemilikiduapembantuutama.
1.
Mufti atau Syaykh al-Islam
yang berwenang mewakili pemimpin turki Usmani dalam
melaksanakan wewenang
spiritual.
2.
Shadhr al- A’zham (perdana
mentri) yang berwenang mewakili pemimpin Turki
Usmani dalam melaksanakan
duniawi.
KerajaanUtsmanimembuatstrukturpemerintahandengankekuasaantertinggi
di tangan Sultan yang dibantuolehPerdanaMenteridanmembawahiGubernur.Padamasa
Sultan Sulaiman I dibuatlah UU yang diberinamaMultaqa Al-Abhur ,yang
menjadipeganganhukumkerajaanUtsmanisampaireformasipadaabad ke-19.
Untukmenghargaiupayanya, kemudianbeliaudiberigelar al-Qanuni.
3.
Keagamaan
Sedangkan agama
masyarakatTurkimempunyaiperananbesardalamkerajaan.Masyarakatdigolongkanberdasarkan
agama, dankerajaansendiriterikatdengansyariat, sehingga fatwa ulamamenjadihukum
yang berlaku.Olehkarenaituulamamempunyaiperanbesardalamkerajaandanmasyarakat.
DalamhaliniMufti,
sebagaipejabaturusan agama tertinggi, berwenangmemberi fatwa resmiterhadappersoalankeagamaan.PadamasakerajaanTurkiUsmaniberkembang 3
tarekatbesaryaitu :
a)
Tarekat
Baktasyi, dibawa oleh Ahmad Yasawi (1169 M) dan pengikutnya pernah
menjadi
tentara yang sangat tangguh dalam berbagai penaklukan yang dilakukan oleh
kerajaan Turki Usmani.
b)
TarekatMaulawiyah, inidibawaolehJalaluddin
Rumi (1273 M), iamemperkenalkan
sama’,
sebuahtarianuntukmendekatkandirikepada Allah denganzikirtertentu.
c)
TarekatNaqsabandiyah,
tarekatinimemperkenalkanzikirkhafi (diam/tidakbersuara)
danmasihberkembangsampaisaatini.
Tarekat
yang paling berkembangialahtarekatBektasyidanTarekatMaulawi yang banyakdianutolehkalangansipildanmiliter.
Selainitu para ulamabanyakmenulisbukudalambentuksyarah (penjelasan) danhasyiyah
(semacamcatatan) terhadapkarya¬karyamasaklasik.
4.
SenidanArsitektur
Seniarsitekturislammerekaberkembangpesat.Arsitek
yang terkenalsaatituadalahSinan. Kita dapatdenganmudahmenemukanberbagai masjid
denganarsitekturindah yang dihiasikaligrafi yang menawanseperti Masjid Al-Muhammadiatau
Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid AgungSulaiman, Masjid AbiAyub
Al-Anshari, dll. Selain masjid bangunan lain yang mulaimenjamuradalahsekolah,
rumahsakit, maka, saluran air, jembatan, pemandianumum, dll.
5. IlmuPengetahuandanPendidikan
Walaupun sebenarnyalebihmemfokuskankekuatanmiliternya,tetapiilmu pengetahuan padamasaTurki Usmanijugacukupberkembang.
Upayamerekauntukmemajukannyailmupengetahuanjugacukupbesardiantaranyamendirikansejumlah
madrasah. Madrasah yang pertamadidirikanadalah di Inzik
(1331 M) denganmendatangkanpengajarandari Iran danMesir. Madrasah
berikutnyadidirikan di Bursa, Edirne dan Istanbul. Madrasah di
TurkiUsmanidibentukdenganmemperlihatkanjenjangdanmateriilmu yang
diajarkanadalahbahasa Arab, Nahwu, Sharaf, mantik, teologi, hukum,
astronomi, geometridan retorika.Padaabad ke-17
Turkimulaimenggantikanpengaruh-pengaruh Persia seperti literature ilmiah,
sejarah, kedokteran, geografi, dll.[2]
Sedangkanbeberapa
tokohtermasyhurdari beberapadisiplinilmu yang munculkalaitu, di antaranya
:
1)
Abdulrauf Al Manawydan
Abdul WahabSyarany , sebagaiahlihadisdantasawuf.
2)
As-Shadar bin Abdurrahman al Akhdhary,
sebagaiahliFilsafatdanmantiq.
3)
DaudInthaqydanSahabudin
bin SalamahQaliyuby, ahlidalambidangkedokteran.
4)
IbnuHasanSamarkandy,
sebagaiahliilmupolitik.
5)
Qarial Harawy,
sebagaiahlimusik.
6)IbnuDibaaz Zabidydan Abdul Ghanian Nablusy,
sebagaiahlisejarah.
7)
AisyahBauniyahdan
Ali Khan, sebagaiahlisastra.
8)
Abdul QadirBaghdadydanAzZabidy,
sebagaiahlibahasa.
9)
Muammar Sinan,
sebagaiahli di bidangarsitektur.
10) Musa
Azam, sebagai ahli seni.
11) Mustafa
Ali (1541-1599), ahli sejarah. Diantara karyanya adalah Kunh al-Akhbar,
yang
berisi sejarah dunia dari Adam As sampai Yesus, sejarah Islam awal hingga Turki
Usmani.
12) EvliyaChelebi
(1614-1682), ahliilmusosial. DiantarakaryanyaadalahSeyabat
Name
(bukupedomanperjalan) yang berisitentangmasyarakatdanTurkiUsmani.
13) Arifi (1561), sejatawanistana.
Diantarakaryanyaadalah Shah-name –I al-Osman
yangberisiceritatentangkeluarga
raja-raja Usmani.
6.
Ekonomi
TurkiUsmanijugamembangunbeberapapusatkotaekonomi
yang maju, antara lain dalambidangindustri ada Mesir sebagai pusat produksi
kain sutra dan katun. Ada juga Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan
tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia
pada saat itu.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri.2008.Sejarah Peradaban
Islam.Jakarta:Rajawali Pers
Darsono dan T.Ibrahim.2004.Tonggak
Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:tiga serangkai
Wahid, N Abbas dan Suratmo.2008.Khasanah
Sejarah Kebudayaan Islam.Solo:tiga serangkai
Ahmed, Akbar S.Rekontruksi Sejarah
Islam.Yogyakarta:PT. Fajar Pustaka Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar