Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS.Al-Ahzab:21)

Kamis, 31 Oktober 2013

makalah tentang asas-asas dan landasan pendidikan


HALAMAN SAMPUL


Asas - Asas dan Landasan Pendidikan
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu :
Shidiq Premono, S.IP











Disusun oleh : KELOMPOK 2
Krisna Wulandari                 13690001
Edwin Iswiyanto                   13690023
Trigonggo                              13690026
Deny Astiwi                           13690033
Zulfa Nidaul Hasanah        13690047
Arizal Adi Pratama               13690052
Ayi Muthi Nadyanti              13690053

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
201
3

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Pengantar Ilmu Pendidikan ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap telimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW , yang telah membawa manusia menuju jalan kebenaran.
            Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang landasan asas pendidikan khususnya dapat semakin dalam. Harapan selanjutnya kami dapat memperluas wawasan di mata kuliah pengantar ilmu pendidikan.
Akhirnya, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi terwujudnya makalah yang lebih baik sangat kami harapkan.


Yogyakarta 19 September 2013

Penyusun



 

DAFTAR ISI






 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Penddikan merupakan suatu proses dalam kehidupan manusia yang dapat dilakukan oleh manusia mulai dari kecil hingga dewasa. Dapat dikatakan sebagai kewajiban ataupun hak bagi setiap manusia unuk mendapatkan penddikan. Pendidikan dapat mengentaskan manasia dari kebodohan atau keterbelakangan. Kebodohan dan keterbelakangan menjadi momok dalam kehidupan modern saat ini. Karena suatu tatanan masyarakat yang terisolasi dari pendidikan dapat mengakibatkan masyaratkat tersebut kurang mengetahui akan informasi yang seharusnya dipahami serta dapat mengakibatkan kehilangan kewibawaan. Kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengantarkan manusia untuk menciptakan sebuah peradaban baru. Peradaban yang seharusnya lebih baik dalam melekukan perkembangan dari peradaban sebelumnya.
Pendidikan tidak harus didapat dari satuan pendidikan seperti sekokahan, universitas ataupun pondok. Namun pendidikan dapat dilakukan diluar bangku sekolah. Didalam kehidupan sosial di masyarakat, pendidikan banyak ditamui seperti  kursus, training pelatihan, ataupun dalam acara peribadahan pengajian . Oleh karena itu, pentinya akan asas-asas dan landasan pendidikan perlu untuk dipahami bersama. Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan membahas asas-asas dalam pendidikan dan landasan dalam pendidikan.




 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja landasan landasan pendidikan?
2.      Apa saja azas-azas pendidikan ?
3.      Bagaimana keterkaitannya landasan dan azas-azass pendidikan dengan kondisi Indonesia?

 

C.    Tujuan

1.      Agar  mengetahui landasan-landasan pendidikan.
2.      Agar mengetahui azas-azas pendidikan.
3.      Agar  mengetahui hubungan antara landasan dan azas-azas pendidikan dengan kondisi Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Landasan Pendidikan

1.      Landasan Hukum

Dalam hukum “landasan” berarti mendasari atau titik tolak. Landasan pendidikan Indonesia terdapat pada Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang RI No.2 tentang Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikaan Indonesia, dan beberapa peraturan lainnya.
Tercantum dalam UUD 1945, pasal-pasal yang berkaitan dengan pendidikan adalah pasal 31 ayat 1, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. sedangkan pasal 31 ayat 2 berbunyi: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang”. Dalam pasal ini dimaksudkn supaya pemerintah mengadakan sistem pendidikan nasional.
Pasal 32 UUD 1945 berbunyi: “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Pendidikan dan kebudayaan saling berkaitan, karena berbagai aspek kebudayaan akan mendukung program dan pelaksanaan pendidikan. didalam Undang-undang pendidikan disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperooleh pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tamatan pendidikan dasar”. 

2.      Landasan Filosofi

Landasan filosofi berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikaan. Filsafat dan pendidikan berhubungan erat karena filsafat merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikkan berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar pendidikan.
Empat madzab filsafat pendidikan yang berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan dan pemikiran  pendidikan (Redja Mudyahardja,et.al.,1992:144-150;Wayan Ardhana,1986: 14-18) yaitu:
1)       Esensialisme
merupakan madzab filsafat pendidikan  yang berprinsip idealism dan realisme. Filsafat idealis memberikan dasar tinjauan filosofis bagi mata pelajaran sejarah,sedangkan ilmu pengetahuan alam diajarkan berdasarkan tinjauan yang realistik.
Menurut madzab esensialisme yang termasuk the liberal arts yaitu: Penguasaan bahasa termasuk retorika, Gramatika, Kesusasteraan, Ilmu kealaman, Matematika, Sejarah,dan Seni keindahan
2)      Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal. Perbedaannya ialah perenialisme menekankan keabadian teori kehikmahan, yaitu :
Ø   pengetahuan yang benar
Ø   keindahan
Ø  Kecintaan kepada kebaikan
Dinamakan perenialisme karena kurikulumnya berisi materi yang perenial. Prinsip pendidikan antara lain :
Ø  Konsep pendidikan bersifat abadi
Ø  Inti pendidikan harus mengembangkan kekhususan makhluk yang unik,yaitu kemampuan berfikir
Ø  Tujuan belajar adalah mengenal kebenaran yang abadi dan universal
Ø  Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenarnya
Ø  Kebenaran abadi diajarkan melalui pelajaran dasar.
      Juga sebaiknya kurikulumnya  bersifat wajib dan berlaku umum yang mencakup:
Ø  Bahasa
Ø  Logika
Ø  Matematika
Ø  Sejarah
Ø  Ilmu pengetahuan alam
3) Pragmatisme dan Progresivisme
Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip,antara lain :
Ø  Anak harus bebas untuk dapat berkembang  secara wajar.
Ø  Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar
Ø  Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembimbing kegiatan belajar

Ø  Sekolah progresif harus menjadi laboratorium untuk reformasi pedagogis dan eksperimentasi.
4) Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat,juga merupakan suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresif dalam pendidikan.

3.      Landasan kultural

Kebudayaaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan,utamanya belajar,kebudayaan dalam arti luas tersebut dapat  berwujud:
Ø  Ideal seperti ide,gagasan,nilai dan sebagainya
Ø  Kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
Ø  Fisik yakni benda hasil karya manusia.




4.      Landasan Sejarah

Sejarah merupakan rangkaian kejadian maupun peristiwa di masa lampau yang membawa konsep-konsep tertentu. serangkaian cerita dimasa lalu  tersebut dapat dijadikan sebagai acuan maupun koreksi untuk segala permasalahan dan rencana dimasa mendatang. Catatan sejarah menjadi referensi yang tidak ternilai harganya. Sejarah pendidikan dunia telah diawali dari tahun 150-an Sebelum Masehi. Pendidikan zaman dahulu cenderung menitikberatkan pada pengajaran yang berfokus pada ide, dunia surga, atau akhirat. Setelah memasuki zaman realisme (abad ke-17) pengembangan  pendidikan telah mengarah pada kehidupan dunia dan bersumber pada keadaan di dunia pula.

  1. Landasan sosiologis
Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1)      Hubungan sisitem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang mempelajari:
Ø  Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
Ø  Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
Ø  Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan
Ø  Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status
Ø  Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras dan budaya.
2)      Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
Ø  Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan kebudayaan di luar sekolah.
Ø  Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah.
3)      Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,yang mempelajari:
Ø  Peranan sosial guru.
Ø  Sifat kepribadian guru .
Ø  Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa.
Ø  Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak.
4)      Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya,yang meliputi:
Ø  Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap organisasi sekolah
Ø  Analisis tentangproses pendidikan seperti tampak terjadi pada sistem sosial komunitas dalam fungsi kependidikannya.
Ø  Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi sekolah.
Ø  Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya.

6.      Landasan Psikologi

Pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan proses kejiwaan merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Contoh aspek kejiwaan meliputi bakat, minat, kecerdasan, akan tetapi kebutuhan dasar yang bermacam-macam pada manusia dan perkembangan peserta didik termasuk perkembangan kepribadian.

7.      Landasan Ekonomi

Saat ini sektor ekonomi mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak termasuk pemerintah. karena kondisi perekonomian suatu negara telah menjadi tolok ukur kemajuan suatu negara. Maka pengembangan ekonomi sangat kompetitif demi nama baik negara tersebut. Zaman sekarang ini ekonomi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penentuan maju dan mundurnya pendidikan di suatu lembaga yang sedang berjalan dengan baik.
Pengembangan ekonomi dan pendidikan berjalan secara beriringan. Disamping pengembangan ekonomi, dalam waktu yang hampir bersamaan upaya pengembangan pendidikan juga terus digalakkan. Pendidikan yang diselenggarakan bertujuan untuk mencetak generasi yang unggul dan siap untuk terjun dalam dunia kerja yang berkualitas.
Kegunaan ekonoomi dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Untuk memenuhi segala kebutuhan pendidikan.
b.      Membiayai segala keperluan administratif maupun bentuk kebutuhan lainnya.
c.       Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana, agar bisa mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi (hemat, bersikap efisien, memiliki keterampilan deduktif, memiliki etos kerja, mengerti prinsip-prinsip ekonomi).
d.      Membayar jasa kegiatan pendidikan.
e.       Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kemauan para personalia pendidikan.
f.       Meningkatkan motivasi kerja.
g.      Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah.


Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. walaupun ekonomi bukan faktor utama penentu keberhasilan pendidikan, namun penggunaan sektor ekonomi tersebut tetap harus memperhatikan efisiensinya. Keberhasilan pendidikan harus didukung oleh banyak pihak diantaranya ialah dedikasi, keahlian dan keterampilan para pengelola kependidikan. Sistem pendidikan yang dalam hal ini adalah kurikulum juga memiliki andil yang cukup menentukan jalannya pendidikan.   


8.      Landasan Ilmiah dan Teknologi

Iptek merupakan salah satu meteri pengajaran sebagai bagian dari pendidikan. Peran pendidikan dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK sangat penting. Perkembangan IPTEK akan segera  diakomodasi oleh pendidikan dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK.
Pengetahuan (knowledge) merupakan segala sesuatu yang diperoleh melalui berbagai cara pengindraan terhadap fakta, penalaran (rasio), intuisi, dan wahyu. Pngetahuan yang memenuhi kriteria dari segi antologis, epistimologis dan aksiologis secara konsekuen dan penuh disiplin biasa disebut ilmu ataupun ilmu pengetahuan (science); kata sifatnya adalah ilmiah atu keilmuan sedangkan ahlinya disebut ilmuwan.
Landasan antologis dari ilmu berkaitan dengan objek yang ditelaaha oleh ilmu adalah: bagaimana wujud haqiqi dari objek tersebut. Ilmu membatasi objeknya pada fakta atau kejadian yang bersifat empiris. Pengetahuan ini pada dasarnya merupakan abstraksi yang disederhanakan dari fakta atau kejadian yang sangat kompleks. Sehingga, ilmu mempunyai tiga asumsi tentang objek empiris,yang dapat ditangkap oleh alat indra baik secara langsung maupun dengan alat bantu (kacamata). Objek ilmu selalu berkaitan dengan pengalaman manusia yang dapat dipublikasikan kepada orang lain. Sesuatu yang diluar jangkauan pengalaman contohnya pengalaman setelah mati, karena objek ilmu membuktikan belum pernah ada orang yang bangkit dari kubur setelah mati. Pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan abstraksi yang disederhanakan dengan fakta. Sehingga dapat digolongkan menjadi tiga asumsi objek empiris :
Ø Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan dengan yang satu maupun yang lain sehingga memungkinkan untuk dilakukan klasifikasi
Ø Objek dalam jangka waktu tertentu tidak mengalami perubahan (kelestarian relatif)
Ø Determinisme, bahwa suatu gejala bukan merupakan kejadian yang kebetulan tetapi memiliki pola yang bersifat tetap (Jujun S. Suriasumantri, 1978 : 5-8).
                Landasan epistemologi berkaitan dengan segenap proses untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yakni: bagaimana prosedurnya, apakah yang harus diperhatikan, dan sarana apa yang membantu untuk mendapatkannya? Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses tertentu disebut metode keilmuan.
                Landasan aksiologis berkaitan dengan manfaat atau kegunaan pengetahuan ilmiah. Ilmu telah berjasa mengubah wajah dunia dalam berbagai bidang serta memajukan kesejahteraan manusia. Namun kita juga menyaksikan bagaimana ilmu digunakan untuk mengancam martabat dan kebudayaan manusia. Oleh karena itu ilmu sering dianggap netral, ilmu itu bebas dari nilai-nilai yang baik ataupun yang buruk dan sangat tergantung dari nilai moral ilmuwan.( Umar Tirtarahardja,2008:114-115)





 

B .  Asas-Asas Pendidikan

            asas pendidikan merupakan tumpuan berfikir, baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan.  asa bersumber dari pemikiran dan pengalaman sejarah

1.      Asas Tut Wuri Handayani

Semboyan Tut Wuri Handayani yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara menjadi inti dari sistem among pendidikan. Dua semboyan lain yang melengkapi Tut Wuri Handayani adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha (Jika di depan memberi contoh), Ing Madya Mangun Karsa(ditengah memberi motivasi). Pendidikan yang berasas Tut Wuri Handayani berarti seorang pendidik yang berada yang berdiri di belakang bertanggung jawab menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi anak didiknya.

2.      Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat atau pendidikan sepanjang masa oleh UNESCO dijelaskan menjadi beberapa definisi:
a.       Meliputi seluruh hiidup setiap individu.
b.      mengarah pada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
c.       tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap individu.
d.      meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajarr mandiri.
e.       mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi.
Proses belajar mengajar akan mendapat hasil yang lebih maksimal apabila minimal memiliki dua misi, yaitu membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif serta meninkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri. sedangkan kurikulum yang dapat mendukung proses pendidikan sepanjang masa selayaknya memperhatikan dimensi vertikal dan horisontal.dimensi vertikal meliputi keterkaitannya antartingkatan persekolahan dan antarpeserta didik. sedangkan dimensi horisontal adalah keterkaitan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan sekolah dan dari luar sekolah.

3.      Asas Kemandirian dalam Belajar

                    Setiap peserta didik diharapkan memiliki kemandirian dalam belajar. Sehingga guru disekolah adalah seorang fasilitator, motivator, organisator, dan informator. Kemandirian dalam belajar ini harus ditanamkan sejak dini dan terus dikembangkan melalui kegiatan kurikuler maupun ekstra-kurikuler. Baik asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wuri handayani bertolak pada prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain: Informator, organisator, dan sebagainya.

 
















Pendidikan dan Kondisi Indonesia

            Pendidikan membawa beban tujuan yang begitu besar demi kemanjuan bangsa. Begitu pula Indonesia, pendidikan diharapkan mampu meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyongsong kemajuan pendidikan di bangsa yang sarat  akan budaya ini.
            Konsep pendidikan di indonesia adalah berdasar pancasila. Pengembangan nilai-nilai pada sila-sila pancasila kedalam diri setiap peserta didik merupakan bagian dari proses pendidikan Indonesia. Hal ini berarti ilmu pendidikan harus digali dari bumi Indonesia.
            Pendidikan Indonesia telah ada sejak zaman kuno, kemudian berlanjut di zaman Hindu Budha, pengaruh Islam, pendidikan zaman penjajahan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.  Sejarah yang begitu panjang menuju setiap periodenya tentunya membutuhkan semangat juang yang besar. Satu dari sederet pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari riwayat pendidikan indonesia adalah semangat para  tokoh-tokoh pendidikan maupun organisasi yang berkecimpung dalam pendidikan selalu berjalan dengan semangat yang tergenggam kuat di tangan mereka.
           








BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

Pendidikan memang telah disadari oleh banyak pihak, merupakan kebutuhan yang penting. Telah terjadi pergeseran  yang menggembirakan, kini pendidikan ditempatkan dalam posisi kebutuhan primer. jika mengingat tujuan pendidikan intuk membentuk manusia seutuhnya, mari kita tengok sebentar pendidikan di Indonesia. Apakah telah berupaya  untuk membentuk manusia seutuhnya? Membentuk manusia tidak sekadar dari sisi kognitif saja, butuh pembentukan moral yang baik. Namun kenyataannya, di Indonesia sebagian besar sekolah lebih menikberatkan pada kualitas kognitif saja. Inilah tugas kita  bersama dalam rangka menuju Indonesia yang lebih maju.
Kesejahteraan pendidik kini lebih diperhatikan agar kualitas pengajaran yang berjalan juga semakin baik. Pengadaan Dana untuk infrastruktur dan operasional juga telah ditata dengan sedemikian rupa oleh para pejabat yang berwenang. penyelewengan dana pendidikan harus mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak agar tidak menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural. Setiap masyarakat termasuk di Indonesia.
Landasan yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan yaitu landasan filosofi, sosiologis, dan kultural. sedangkan landasan ilmiah dan teknologi yaitu landasan yang membekali tenaga kependidikan dan tenaga sumber bahan ajaran hingga mendorong pendidikan itu menjemput masa depan.
Asas-asas pendidikan yang memberikan corak khusus dalam penyenggaraan pendidikan dan memberi corak hasil-hasil pendidikan yakni manusia dan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA


Rifa’i, Muhammad. 2010. Sejarah Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia.
Maunah, Binti. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta : Teras.
Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta : Pustaka Al-Husna.
Umar Tirtaraharja, S.L.La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar