Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS.Al-Ahzab:21)

Kamis, 31 Oktober 2013

makalah tentang islam dan iman


BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Islam merupakan salah satu dari tiga agama samawi yang memiliki pengaruh begitu luas bagi peradaban manusia di bumi. Risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini merupakan risalah yang bersifat universal tanpa membatasi siapapun untuk memeluk dan menganutnya. Ciri khas inilah yang menjadi pokok pembeda islam dengan risalah lain yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Populasi penganut agama islam di dunia ini begitu tersebar luas diberbagai penjuru bumi. Namun besarnya populasi ini tidak menjamin semua penganut islam memahami konsep dasar agama yang dianutnya. Islam, Iman, dan Ihsan adalah tiga komponen utama pembentuk jati diri seorang muslim yang sudah sepatutnya untuk dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hal-hal yang menjadi antonim dari tiga pokok tadi menjadi perkara yang juga patut untuk dipahami agar seorang muslim dapat menghindari sifat yang berlawanan dengan hakikat seorang muslim.
Inilah permasalah yang menjadi latar belakang utama pembuatan makalah ini sebagai salah satu sarana pemahaman konsep dasar agama islam.

2.      RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
a.       Definisi dari Islam, iman serta aspek-aspeknya;
b.      Definisi dari kufur, syirik, dan aspek-aspeknya

3.      TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Hal- hal yang menjadi tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah :
a.       Memberi sumbangsih sarana pemahaman konsep dasar islam, iman, syirik dan kufur serta aspek-aspeknya;
b.      Menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah tauhid;

4.      MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi berbagai macam manfaat, diantaranya :
a.       Sebagai sarana informasi dan sumber referensi dalam memahami konsep dasar dari Islam, Iman, Kufur, dan Syirik serta aspek-aspeknya;
b.      Sebagai salah satu sarana penilaian proses pembelajaran lebih khususnya penilaian bagi mahasiswa yang terlibat dalam penulisan makalah ini.

5.      BATASAN PEMBUATAN MAKALAH
Isi pembahasan utama makalah ini terbatas pada penerangan konsep dari Islam, Iman, Kufur dan syirik serta aspek-aspeknya. Penerangannya pun sebatas pada konsep dasar karena ini mengacu pada satuan acara perkuliahan mata kuliah tauhid semester satu. Adapun pambahasan lebih lanjut akan tertuang pada makalah dari kelompok-kelompok selanjutnya.

















BAB II
PEMBAHASAN
1.      KONSEP AGAMA ISLAM
Agama islam yang merupakan salah satu agama besar di dunia diturunkan oleh Allah SWT yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin.
!$tBurš»oYù=yör&žwÎ)ZptHôqyšúüÏJn=»yèù=Ïj9ÇÊÉÐÈ
Artinya :
dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Agama Islam meruapakan pedoman hidup umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat bagi yang meyakini dan mengamalkannya. Di dalamnya terdapat hukum dan aturan islam yang lansung dibuat oleh Allah SWT dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui firman-Nya yang sekarang kita kenal dengan Kitab Al-Qur’an. Hukum islam tersebut jauh ledih baik daripada hukum dan aturan yang dibuat oleh manusia. Hal ini dapat membuktikan bahwa Aagama Islam merupakan agama yang paling pantas untuk dipeluk sebagai keyakinan dan kepercayaan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia untuk bekal masa depan di akhirat.

1.1  Pengertian Islam
secara etimologi islam berasal dari kata salima yang berarti selamat. Dari kata salima terdapat kata aslama yang berarti menyelamatkan.
·         Menurut Kamus Istilah Agama Islam (KIAI) oleh Abu Muhammad F.H. dan Zainuri Siroj halaman 117
a.       Islam merupakan agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad yang ajarannya bersifat fleksibel dan universal (rahmatan lil alamin);
b.      Selamat, sentosa, dan sejahtera;
c.       Penyerahan diri kepada Allah SWT, tunduk dan patuh kepada-Nya.

·         Menurut Dr. Marzuki, M.Ag., dosen PKn dan Hukum FIS UNY dalam Buku PAI UNY tentang Kosep Agama Islam.

Islam mengandung pengertian serangkaian peraturan  yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para  nabi/rasul untuk ditaati dalam rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia yang termaktub dalam kitab suci.

1.2  Sumber Ajaran Islam
Dari yang kiat ketahui, sumber dalam ajaran islam ada 3 yang pokok, yaitu Al-Qur’an, Al-Hadist, dan Ijtihad.
     Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT memiliki kekuatan sebagai sumber islam yang paling utama. Di dalamnya terdapat ribuan ayat yang menerangkan bagaimana sebaiknya kehidupan yang sebaiknya manusia jalani. Ayat-ayat di dalam Al-Qur’an pun tidak diragukan lagi kebenarannya. Dalam Q.S. Al Baqarah ayat 2 diterangkan.
y7Ï9ºsŒÜ=»tGÅ6ø9$#Ÿw|=÷ƒu¡ÏmÏù¡Wèdz`ŠÉ)­FßJù=Ïj9ÇËÈ
Artinya :
Kitab[3] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[4].”
   Sumber ajaran islam yang kedua adalah hadist atau sunnah. Sumber ajaran islam tersebut didapat dari perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW. Hadist atau sunnah juga dapat dijadikan sebagai penjelas dari ayat-ayat di dalam Al Qur’an yang masih bersifat umum untuk diperjelas dan dipertegas arti dan tafsirnya.
   Sumber ajaran islam yang ketiga adalah ijtihad. Ijtihad juga sangat penting karena dapat digunankan sebagai alat pemecah masalah yang dihadapi umat muslim mengenai suatu hal yang tidak bisa dibuktikan dengan Al-Qur’an maupun sunnah.



1.3. Aspek-aspek Keislaman
A. Aspek Ibadah Dalam Islam
Ibadah adalah segala bentuk perbuatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Ibadah disini bukan hanya semata-mata kegiatan rohaniah yang tak ada hubungannya dengan dunia, tapiu harus berjalan dengan seimbang antara keduanya.
Pokok-pokok ibadah dalam islam
·         Sholat
Menurut prof. Hasbi, sholat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah SWT yang mendatangkan rasa takut dan menumbuhkan rasa pengakuan kebesaran dan kekuasaan-Nya dengan penuh khusyuk dan ikhlas, diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan yang diawali dengan tekbir dan diakhiri dengan salam
·         Puasa
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS Al-Baqoroh; 183)
Puasa adalah menahan safsu syahwat, makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Tapi lebih dari itu, puasa merupakan upaya pembersihan jiwa (jasmani dan rohani), sehingga lebih mudah dalam menerima hidayah yang datang dari Allah SWT
·         Zakat
Zakat adalah suatu amalan maliyah (ibadah dari jalan kekayaan) yang wajib dikeluarkan oleh umat islam jika telah memenuhi nishob (batas minimal) dan harus diberikan kepada orang orang tertentu yang memenuhi syara’.  Zakat berbeda dengan shodaqoh, jika zakat itu wajib dengan syarat-syarat tertentu, maka shodaqoh itu bersifat sunnah, bebas diberikan kepada siapa saja.
·         Haji
Prof. Hasbi mengatakan, haji ialah mengkasadkan baitullah yang yang telah dijadikan Allah ka’bah bagi semua orang islam, untuk menthowafinya dan melaksanakan beberapa amalan yang telah ditetapkan syara’ pada bulan Dhulhijah.


B.     Aspek lembaga kemasyarakatan dalam islam
Islam zaman rasulullah saw berbentuk negara. Oleh sebab itu, sudah tentu ada lembaga kemasyarakatan yang mendukung terbentuknya negara. Seperti pemerintahan, hukum, pengadilan, dll.
Ada perbedaan pendapat mengenai munculnya lembaga kemasyarakatan dalam islam. Pertama, lembaga tersebut ada setelah islam berbentuk negara, yaitu waktu setelah hijrah ke madinah. Kedua, hal itu telah ada sejak seruan islam di mekkah.

2.      KONSEP KEIMANAN
2.1. Pengertian Keimanan
Secara etimologis, iman berarti membenarkan dengan hati
ونية الإيمان قول وعمل(iman ialah perkataan, perbuatan dan niat).
Adapun secara terminologi, maka iman adalah: (1)Pengucapan dengan lisan, (2)keyakinan dengan hati, (3)pengamalan dengan anggota tubuh, (4)bertambah dengan melaksanaan ketaatan dan (5)berkurang dengan melaksanakan kemaksiatan. Inilah definisi iman di sisi para ulama kaum muslimin. Inilah kelima syarat atau rukun keimanan.
Di sini secara tegas disebutkan “ Ada pula yang mengatakan
 قول باللسان واعتقاد بالقلب وعمل بالجوارح
 (iman ialah perkataan dengan lisan, keyakinan dengan hati dan perbuatan dengan organ tubuh
2.2. Aspek-aspek keimanan
                        Ditinjau dari segi istilah, maka keimanan itu merujuk pada hal-hal yang menjadi pokok pemantapan hati dan jiwa dalam menginterpretasikan hakikat suatu agama yang dianut. Dalam hal ini, agama islam mempunyai pandangan tersendiri bagaiamana hakikat iman yang sebenarnya sekaligus apa saja yang menjadi aspek utama keimanan yang sejati. Adapun aspek-aspek utama dari keimanan berdasarkan hadist Nabi yaitu :

·         Tashdiiqun Bil Qalbi (Meyakini dalam hati)
Criteria yang pertama ini merupakan landasan pemantapan hati dalam mengimani suatu hal yang tentunya ini harus terbebas dari segala macam bentuk paksaan. Keimanan yang hakiki tumbuh dari dalam hati nurani secara murni, tanpa adanya pengaruh ancaman ataupun pemaksaan


·         Qaulun Bil Lisan ( mengucapkan dengan lisan )
Criteria yang kedua ini merupakan bentuk pernyataan lebih lanjut dari adanya getaran iman dalam hati. Seseorang yang memiliki keimanan yang hanya tersimpan dalam hati tanpa disampaikan secara lisan tentu merupakan bentuk kelemahan dan ketidaksempurnaan iman tersebut. Maka dari itu, pernyataan keimanan secara lisan mutlak menjadi salah satu syarat terlahirnya keimanan yang hakiki.

·         ‘amaalu bil arkan ( diwujudkan dengan perbuatan )
Criteria ketiga inilah yang menjadi syarat terakhir dari lahirnya keimanan yang hakiki. Dengan mengimpelementasikan keimanan dalam wujud amal di kehidupan sehari-hari menjadi bukti nyata kemantapan hati, jiwa dan raga dalam mengimani suatu hal

Setelah ketiga aspek utama itu terpenuhi, maka seseorang akan mempunyai predikat kemurnian iman yang dimilkinya. Namun disamping tiga aspek utama tadi, islam telah merumuskan obyek-obyek utama dari keimanan yang menjadi aspek penilaian vital lurus atau tidaknya iman seseorang. Obyek-obyek utama iman tersebut terangkum dalam rukun iman, yaitu :
a.       Iman kepada Allah
b.      Iman kepada para Malaikat Allah
c.       Iman kepada kitab-kitab Allah
d.      Iman kepada para rasul Allah
e.       Iman kepada hari akhir
f.       Iman kepada segala ketetapan Allah

Keenam poin ini menjadi tiang penyangga kekokohan iman seorang hamba yang tentunya menjadi titik kesempurnaan akidah dan keteguhan dalam meyakini kebenaran tuntunan ajaran agama islam.



2.3Unsur Iman

Ø  Positive Thinking –>Pikiran yang positif
Ø  Positive Emotion –> Perasaan yang positif
Ø  Positive Motion –> Aksi yang positif

2.4Hal-hal yang membatalkan Iman

Pembatal iman adalah sesuatu yang dapat menghapuskan iman sesudah iman masuk didalamnya, antara lain:
v  Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan- kekhususanNya, atau mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.
v  Sombong serta menolak beribadah kepada Allah
v  Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain Allah.
v  Menolak sesuatu yang ditetapkan Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh RasulNya.
v  Mendustakan Rasullullah.
v  Mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah atau Al-Qur’an atau agama Islam atau pahala dan siksa yang sejenisnya, atau mengolok-olk Rasullullah atau seorang Nabi, baik itu gurauan maupn sungguhan, dan lain sebagainya.

3.      KONSEP  KUFUR
3.1  Pengertian Kufur
Secara etimologi, kufur artinya ‘menutupi’. Kata kufur dalam pengertian bahasa arab berarti ‘menyembunyikan dan menutup’. (Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, 1996:76)
Dalam Al Qur’an surat Al Hadid ayat 20, Allah berfirman, “Seperti hujan yang tanaman-tanamannya membuat para kuffar menjadi kagum”. Kata kuffar dalam ayat ini bermakna ‘para petani’. Para petani disebut kuffar karena  mereka sering menutupi benih dengan tanah.
Kufur menurut bahasa artinya menutup, tidak percaya, ingkar, tidak mau berterima kasih. Sedangkan kufur menurut istilah adalah sikap mengingkari atau tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya. Kufur adalah sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya dan kufur adalah sifat dari orang kafir tersebut.

3.2  Aspek-aspek Kufur
Aspek-aspek kufur ditinjau dari berat tidaknya dosa ada 2 macam, yaitu kufur besar dan kufur kecil.
a.       Kufur Besar
Kufur besar adalah perbuatan kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.Macam-macam kufur besar, yaitu:
1.      Kufur Takdzib
Kufur takdzib adalah kekufuran akibat mendustakan Islam.
Contoh kufur takdzib :
Misalnya jika ada orang yang berkeyakinan bahwa Muhammad itu berdusta dan Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Maka, orang tersebut sudah termasuk melakukan kufur takdzib.
 Dalil yang menerangkan bahwa mendustakan Islam adalah kufur besar adalah firman Allah yang artinya, “Dan siapakah yang lebih bersikap aniaya dibandingkan orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan kebenaran tatkala kebenaran datang kepadanya? Bukankah dalam neraka jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir?” (QS. Al-Ankabut:68).
2.      Kufur Iba’ dan istikbar
Kufur iba’ dan istikbar adalah kekufuran karena enggan dan sombong, padahal orang itu membenarkan Islam.
Contoh kufur iba’ dan istikbar :
Iblis mempercayai bahwa Allah itu esa, tetapi iblis tidak mau tunduk kepada Allah dan bersikap sombong.
Seperti firman Allah yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada Adam’. Lalu, mereka tunduk kecuali iblis; ia enggan dan congkak, dan ia termasuk orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah:34)
3.      Kufur Syak
Kufur syak adalah kekufuran karena ragu.
Contoh kufur syak :
Misalnya jika ada orang yang ragu bahwa Al Qur’an adalah benar wahyu dari Allah ataukah hanya sekedar buatan manusia.
Dalil yang menerangkan bahwa perbuatan tersebut termasuk kufur syak adalah firman Allah yang artinya, “Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia bersikap aniaya terhadap dirinya sendiri. Ia berkata, ‘Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira bahwa hari kiamat itu akan datang, serta sekiranya aku dikembalikan kepada Rab-ku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik.’ Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rab) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki? Akan tetapi. aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rab-ku, dan aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”(QS. Al-Kahfi:35–38).
4.      Kufur I’rad
Kufur i’rad adalah kekufuran karena berpaling dari agama Islam.
Contoh kufur i’rad :
Seseorang yang beragama Islam tetapi tidak peduli dan tidak mau tau tentang agamanya. Orang itu juga tidak menjalankan perintah Allah seperti ibadah dan puasa.
Dalil bahwa perbuatan ini termasuk kekufuran adalah firman Allah, yang artinya, “Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaf:3).
5.      Kufur Nifaq
Kufur nifaq adalah kekufuran karena bersikap munafik.
Contoh kufur nifaq :
Seseorang yang memperlihatkan keislamannya secara lahiriyah, tetapi sebenarnya orang tersebut menyimpan kekafiran di dalam hatinya.
Dalil bahwa hal ini termasuk kekufuran adalah firman Allah, yang artinya, “Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahiriah lalu kafir (secara batiniah), kemudian hati mereka dikunci mati. Karena itu, mereka tidak dapat mengerti”. (QS. Al-Munafiqun:3)
b.      Kufur Kecil
Kufur kecil adalah perbuatan kekufuran yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam.
1.      Kufur ‘amali
Kufur ‘amali adalah perbuatan dosa yang disebut dalam Al Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa yang menyebabkan kekufuran tetapi tidak mencapai derajat kekufuran besar.
Contoh kufur ‘amali :
·         Kufur kepada nikmat Allah.
Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya, yang artinya, “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir”. (QS. An-Nahl:83)
·         Membunuh orang muslim.
Sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
·         Bersumpah dengan nama selain Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Barang siapa yang bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kekufuran atau kesyirikan.” (HR. At-Tirmidzi, dan dinilai hasan oleh beliau; dinilai sahih oleh Al-Hakim).




4. KONSEP DASAR SYIRIK
Syirik adalah menyekutukan Allah SWT atau menyamakan sesuatu dengan Allah sehingga ibadah tidak dikarenakan Allah tetapi sesutu hal yang lain.Syirik adalah merupakan dosa yang besar dan musyrik yaitu orang yang melakukan syirik tidak akan masuk surga dan akan kekal di neraka Jahanam sebelum bertaubat sepebuh hati kepada Allah SWT.Allah telah berfirman dalam beberapa ayat Al-Qur’an agar menjauhi syirik yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan,’Sembahlah Allah saja dan jauhi thaghut’...” Q.S An-Nahl : 36
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.” Q.S Al-Anbiya’ : 25
“Katakanlah hai ahli kitab, marilah kepada satu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, yaitu bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan suatu apapun...” Q.S Ali ‘Imran : 64
4.1. Aspek-aspek Syirik
                        Dalam memahami aspek-aspek dari syirik, maka perlu ditinjau dari sudut mana kita memandang perilaku syirik tersebut. Adapun pembagian syirik adalah sebagai berikut :
A.    Syirik yang terkait dengan kekhususan terhadap Allah SWT
·         Syirik di dalam Rububiyyah. Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
·         Syirik di dalam Uluhiyyah. Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
·         Syirik di dalam Asma’ wa Sifat Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
B.  Syirik Menurut Kadarnya
·         Syirik Akbar Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
*        Syirik dalam berdoa Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
*        Syirik dalam niat, kehendak dan maksud Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
*        Syirik dalam keta’atan Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
*        Syirik dalam kecintaan Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.
·         Syirik Ashghar yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.
·         Syirik Khafi Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.
C. Syirik Menurut Letak Terjadinya
·         Syirik I’tiqodi. Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
·         Syirik Amali. Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.
·         Syirik Lafzhi Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.




















BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
·         islam adalah agama yang diturnkan Allah SWT untuk menjadi tuntunan manusia di dunia ini untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat kelak. Agama islam sendiri memiliki beberapa aspek, diantaranya aspek ibadah, sejarah, politik, dan aspek kemasyarakatan
·         iman adalah suatu bentuk keyakinan yang ada dalam hati nurani manusia, diwujudkan melalui perkataan dan perbuatan. Berdasarkan konsep tersebut, terdapat beberapa aspek keimanan, yaitu Tashdiiqun Bil Qalbi (Meyakini dalam hati), Qaulun Bil Lisan ( mengucapkan dengan lisan ), ‘amaalu bil arkan ( diwujudkan dengan perbuatan ).
·         Kufur adalah sikap me




























Daftar Pustaka
          Subhani,Syaikh Ja’far.1998.Tauhid dan Syirik:Studi Kritis Faham Wahabi.Bandung:Mizan.
          M.Thalib.1994.100 Karakter Syirik dan Jahiliah.Solo:Ramadhani.
          Khalid,Abdul Rahman Abdul.2004.Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman.Jakarta:Bumi Aksara.
          Nasution,Harun.1984.Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.Jakarta:UI-Press.
          Nasikun.1984.Pokok-Pokok agama Islam.Yogyakarta:Bina Usaha.
          Izutsu,Toshihiko.1994.Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam.Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya.
          Al Hakami,Syekh Hafizh Ahmad.1994.Benarkah Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah.Jakarta:Gema Insani Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar