Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS.Al-Ahzab:21)

Kamis, 31 Oktober 2013

makalah tentang sejarah arab pra islam



MAKALAH
Sejarah Arab Pra Islam
Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam dan Budaya Lokal
Dosen Pengampu : M. Sauki, M.A.












Disusun oleh :
 KELOMPOK 1
Azalia                                      13690002
Afifah Thohirah                    136900
Arizal Adi Pratama                13690052
Uswatun Hasanah               13690056



PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
201
3

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan segala rahmat, petunjuk dan karunia-NYA akhirnya, tugas makalah SKI ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini memaparkan sejarah, kepercayaan, kebudayaan dan lain-lain yang dimiliki oleh bangsa Arab sebelum datangnya Islam.  Makalah SKI ini dikerjakan dengan tujuan untuk memperlancar perkuliahan SKI pada pertemuan kedua tentang sejarah Arab pra-Islam.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah referensi baru tentang sejarah Arab pra-Islam bagi dosen maupun mahasiswa-mahasiswi UIN Sunan Kalijaga.
Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf. Karena, makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan tugas makalah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saudi Arabia yang telah kita kenal saat ini, berupa daratan yang gersang dan tandus yang  sulit untuk adanya kehidupan. Air yang merupakan unsur terpenting dalam suatu kehidupan sangat berharga bagi masyarakat. Didominasi dengan kondisi alam berupa gurun pasir, menjadikan kaktus dan kurma sebagai tumbuhan dan unta sebagai hewan yang dapat hidup dan menyesuaikan dengan keadaan alam yang jauh akan adanya peraiaran. Dahulu dikenal dengan sebutan Jazirah Arab.  Jazirah arab yang  mencapai kurang lebih seperempat wilayah Eropa atau sepertiga dari wilayah Amerika, yang memiliki kondisi geograis yang strategis bagi wilayah sekitarnya, menjadi sebuah bangsa yang menaklukan sebagian besar wilayah dunia yang telah menjadi pusat-pusat peradaban, dan melahirkan sebuah agama bernama Islam yang dianut oleh sekitar 450 juta orang, yang mewakili hampir semua ras diberbagai kawasan diseluruh dunia yang meliputi ras mongoloid, ras melayu, ras negroid, ras australoid, ras kapoid,dan ras kaukosid. Al Qur’an yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW menjadikan arab sebagai pusat dari peradaban dunia. Menjadikan bangsa yang sangat dihormati bangsa lain. Kiblat atau pusat peribadahan bagi semua bangsa sebanyak lima kali dalam sehari, yang tentunya memiliki waktu yang berbeda-beda disetiap kondisi astronomisnya.
Namun sebelum lahirnya agama Islam di dunia, Arab memiliki sejarah kelam suatu tatanan bangsa. Peradaban yang sangat bertolak belakang dengan kehidapan normal saat ini. Kehidupan yang bersifat sebagai keduniawan sangat kental pada peradaban arab saat itu.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan membahas sejarah bangsa arab sebelum adanya Islam, struktur masyarakat dan pemerintahn arab sebelum adanya Islam, kepercayaan yang dianut sebelum adanya Islam, serta kebudayaan yang ada pada masyarakat sebelum Islam.








B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah bangsa Arab pra Islam?
2.      Bagaimana struktur bangsa Arab pra Islam?
3.      Apa saja agama yang dianut bangsa Arab Pra Islam?
4.      Bagaimana Kebudayaan Arab pra Islam?

C.    Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengetahui sejarah, struktrur masyarakat, struktur pemerintahan, kepercayaan, serta kebudayaan bangsa Arab pra Islam dan untuk melaksanakan tugas kelompok SKI yang diberikan oleh dosen pengampu.























BAB II
PEMBAHASAN
  1. Sejarah Arab Pra Islam
1.      Masyarakat Arab Jahiliyah
Dalam kalangan masyarakat islam khususnya orang awam istilah “Jahiliyah” menunjukkan kebodohan dan keterbelakangan masyarakat Arab sebelum Islam. Kenyataannya dalam sejarah menunjukkan bahwa kondisi kejahiliyahan pada semua masyarakat bangsa-bangsa dunia telah ada. Tetapi diantara bangsa-bangsa di dunia , orang-orang Arab pada masa Jahiliyah masih beruntung, karena mempunyai peradaban ciri akhlak yang khas sebagai penghuni kawasan yang tandus dan gersang. Mereka mempunyai sastra bahasa bermutu tinggi, mengungkapkan pikiran dan perasaan, semngat membela kehormatan harga diri,berani, tangguh dan mempunyai daya ingat yang kuat.
     Dalam waktu menjelang kehadiran agama Islam mereka mengalami kemorosotan. Disebabkan oleh jauhnya kurun waktu yang memisahkan mereka dari para Nabi. Penyakit mental maupun sosial mengakibatkan mereka menglami kemerosotan budi pekerti.  Dalam bidang keagamaan juga terjadi kemerosotan hebat yang terjerumus dalam pemujaan berhala. Dalam hal keberhalaan mereka setara dengan masyarat Persia, kaum penyembah api (Majusi). Pada masa itu masyarakat Arab sangat tergila-gila memuja dan menyembah berhala. Setiap masyarakat atau bangsa yang menyekutukan Allah mereka mempunyai bermacam – macam Tuhan . Ada yang menuhankan binatang, pepohonan, gunung, patung – patung, dsb.
Dalam kalangan Arab Jahiliyah terdapat suku – suku yang juga terdapat lapisan-lapisan yang direkayasa oleh adat. Ada beberapa suku dari kalangan tinggi memperlihatkan sifat tinggi hati. Yang bisa dikatan mereka tidak mau bergabung atau bersama dengan orang-orang rendah dalam berbagai hal.
Dikalangan masyarakat Jahiliyah hanya ada tiga lapisan sosial yaitu :
a.                 Lapisan Penguasa
b.                Lapisan Awam
c.                 Lapisan Pedagang

Dalam kurun waktu kurang lebih satu abad menjelang kehadiran islam di muka bumi ini nyaris tak ada masyarakat suatu bangsa yang berahklak mulia. Yang ada hanyalah pihak yang kuat yang seolah – olah kuat , menang, paling berkuasa dan harus dipandang benar.



2.      Peradaban Adnaniyun
Makkah menurut pakar sejarah bangsa Arab yaitu Jirji Zaidan, Makkah berasal dari bahasa babilonia yang artinya maka bermakna ‘Al-bait’ (Bahasa Arab) yang artinya rumah. Makkah Theoredes beranggapan mengenai kaum Nabthiyyun (orang-orang bukan dari ras Arab) menyebut suatu tempat dan mungkin sekali. Mengatakan bahwa : di belakang tanah orang – orang Nabthiyun terdapat negeri Bani dan di sana terdapat sebuah haikal atau bangunan besar yang dihormati oleh seluruh orang Arab.
Orang – orang dari Bani Khuzaah adalah kelompok orang arab dari Yaman. Yang menurut para ahli sejarah Arab, mereka mereka berhijrah meninggalkan Yaman usai terjadinya Sailul Arim (banjir besar) .
Selain  Makkah ada juga nama lainnya yaitu Bakkah . Ada yang mengatakan kota tersebut menhgantam atau memukul leher oara penguasa yang bengis. Ada juga yang mengatakan kota itu dinamai Bakkkah karena banyak orang datang berbondong – bondong.
          Ketika ismail datang ke mekkah keadaan makkah masih merupakan padang pasir yang tandus. Ismail dan ibunya dibawa Ibrahim dengan maksud menjaga perasaan Sarah.
Ismail dan Ibrahim menjalankan perintah Allah . Mereka membangun suatu bangunan hingga akhirnya bangunan tersebut selesai, batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun dikenal dengan nama Maqam Ibrahim (tempat Nabi Ibrahim berdiri).
Sepeninggal Ismail , kedudukannya sebagai penguasa Makkah diteruskan oleh putranya bernama Tsabit. Setelah tsabit wafat digantikan oleh datuknya yaitu Mudhah bin Amr Al-Jurhumiy. Dalam perkembangan sejarah orang – orang jurhum memegang kepemimpinan dan kekuasaan atas Mekah.
Setelah berkuasa sekian lama Bani Jurhum di Makkah mulai banyak berbuat dzalim. Mereka menghalalkan perbuatan yang dilarang, bertindak sewenang –wenang terhadap orang – orang dari luar mekkah. Atas perbuatan tersebut Allah menghancurkan  mereka dalam peperangn melawan anak – anak keturunan Bani Khuzaah (Qahthan). Dalam peperangan itu Bani Jurhum terusir keluar mekkah. Dengan peperangan itulah orang-orang bani Qahthan berhasil menklukan mekkah dan merebut kekuasaan dari tangan musuhnhya, yaitu bani Juruhum.




B. Strutur  Masyarakat  Arab  Pra  Islam
Tata kehidupan sosial masyarakat Arab terdiri atas beberapa kaum. Sebuah kaum tersusun atas beberapa keluarga. Semua anggota kaum menganggap bahwa dirinya bersaudara. Syarat pokok yang harus terpenuhi agar menjadi anggota kaum adalah hubungan darah. Akan tetapi sesorang dapat menjadi anggota dari kaum setelah dia meminum beberapa tetes darah dari anggota kaum tersebut. Suatu kaum yang merupakan keturunan dari seseorang maka kaum itu diberi nama Bani ( anak dari) . Beberapa kaum yang memiliki hubungan darah dengan kaum lainnya maka akan membentuk suatu suku (kabilah).
Suatu kaum dipimpin oleh seorang syeikh atau saryid. Syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi syeikh atau pemimpin umat adalah sabar, murah tangan, mempunyai kecakapan, umur yang baya, dan berani. Syeikh diplih oleh anggota kaum. Bukanlah turun temurun karena masyarakat arab sudah mengenal demokrasi tulen. Akan tetapi pernah terjadi jika syeikh terpilih oleh kehendak satu keluraga tertentu. Kewajiban seorang syeikh adalah :
1.      Memelihara adat kebiasaan
2.      Menjaga ketertiban masyarakat
3.      Menjaga kehormatan kaum
4.      Memimpin perang
5.      Mencari penyelesaian atas perselisihan dengan kaum lain
C. Struktur Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa arab secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1.      Arab Baidah
Kelompok ini mengalami kehilangan keturunan yang mengakibatkan hlangnya sejarahnya. Kelompok ini terdiri dari kaum ‘Ad, kaum Tsamud, kaum Ainun, suku Amiel, kaum Thasur, Kaus Jadis, kaum Imlieq, kaum Jurhum Ula, dan kaum Wabar. Namun hanya kaum ‘Ad dan kaum Tsamud yang hanya terungkap sejarahnya dalam Al-Qur’an. Seperti dalam Q.S. At Taubah :70  :
óOs9r& öNÍkÌEù'tƒ é't6tR šúïÏ%©!$# `ÏB óOÎgÎ=ö6s% ÏQöqs% 8yqçR 7Š$tãur yŠqßJrOur ÏQöqs%ur tLìÏdºtö/Î) É=»ysô¹r&ur šútïôtB ÏM»x6Ïÿs?÷sßJø9$#ur 4 öNßg÷Gs?r& Nßgè=ßâ ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ ( $yJsù tb%Ÿ2 ª!$# öNßgyJÎ=ôàuÏ9 `Å3»s9ur (#þqçR%x. öNåk|¦àÿRr& tbqãKÎ=ôàtƒ ÇÐÉÈ  
70. Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?[649]. telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.

2.      Arab Baqiyah
Kelompok yang dapat mempertahankan keturunannya. Kelompok ini memecahkan diri menjadi dua golongan, yaitu: golongan Arab Aribah dan golongan Arab Musta’rbah. Golongan Arab Aribah yang sekarang menjadi nenek moyang arab Selatan, terdiri dari orang-orang yang berdarah arab murni. Sedangkan golongan Arab Musta’ribah yang hidup di bagaian utara, terdiri dari orang-orang  naturalisasi.




D.    Struktur Pemerintahan Arab Pra Islam
Catatan sejarah yang disusun oleh Wahb ibn Munabih pada 729 M dan ekspedisi yang dilakukan oleh Edward Glaser pada 1894 yang telah menemukan 2000 inkrpsi meliputi :
1.      Nazar atau kaul
Lukisan pada lempengan perunggu yang merupakan bagian dari benda untuk menyembah dewa.
2.      Prasasti
Terdapat pada dinding bangunan lama untuk mengingat pendirinya.
3.      Pemakaman
Beberapa nama dari anggota kerajaan kuno arab.

Catatan sejarah dan beberapa peninggalan yang dapat membuktikan bahwa struktur pemerintahan berbentuk kerajaan sudah dikenal dalam kehidupan arab sebelum Islam. Kerajaan-kerajaan arab sebelum Islam berkembang melputi :
1.      Kerajaan Saba’
Kerajaan saba merupakan kerajaan arab pertama yang lahir di peradaban arab praIslam, yang berasal dari sebuah suku dari keturunan Qahthan. Kerajaan ini mengalami masa keemasannya pada pemerintahan ratu Balqis.
2.      Kerajaan Minaiyah
Kerajaan yang berdiri di daerah Yaman dan beribukota di Qarnaw             ( Ma’in ). Bahasa yang digunakan memliki kesamaan dengan bahasa dari kerajaan Saba’.
3.      Kerajaan Himyariah
Kerajaan yang didirikan oleh Bani Himyar yang mempunyai hubungan darah dengan kerajaan Saba’. Oleh karena itu kerajaan ini memiliki kesamaan bahasa dengan kerajaan Saba’.














E.      Kepercayaan Masyarakat Pra Islam
Ada berbagai ajaran agama atau kepercayaan yang muncul di tengah-tengah bangsa Arab Pra Islam antara lain :
1.      Agama Yahudi
Merupakan agama semit tauhid yang dianut oleh pengikut nabi Musa a.s. dengan berpegang pada kitab suci Taurat.Adanya orang Yahudi di Arab selain karena sejarah,namun ada penemuan fosil,prasasti dan tulisan pada pelepah pohon yang berbahasa Ibrani.Penyebaran agama Yahudi  pada dasarnya bisa terjadi akibat dari aktifitas perdagangan bangsa Arab yang dilakukan dalam perjalanan dua musim,yaitu musim panas dan musim dingin.
Pada awalnya orang Yahudi tidak ada niat missionaris untuk menyebarkan agama Yahudi di Arab,namun karena tekanan yang dilancarkan oleh Rumania pada abad I dan peruntuhan terhadap tempat ibadah membuat mereka pindah dari Kan’an menuju Yasrib (Madinah),dimana Bani Nadhir, Bani Quraidhah dan Bani Hadal juga ikut berpindah.Dengan kepindahan inilah mereka sekaligus memperkenalkan agama mereka yang bisa disebut meyahudikan.
Orang Yahudi di Arab dikelompokkan menjadi dua,yaitu orang Yahudi itu sendiri yang pindah dari Palestina dan Arab yang teryahudikan.Sebagian orang Yahudi-Arab berasumsi bahwa agama Yahudi adalah agama paling mulia sehinnga timbullah jiwa cinta agama Yahudi yang dapat digambarkan di antaranya : para wanita pada zaman Jahiliah bernazar jika suatu saat dikaruniai seorang anak,anak itu akan diyahudikan,tradisi suku Aus dan Khazraj (suku pendatang yang mampu menguasai Yasrib setelah mengalahkan orang Yahudi) menyusukan anak mereka kepada Bani Quraidhah yang kemudian anak-anak mereka diyahudikan.
Selain Yasrib,tempat lain yang menjadi tempat berkembangnya agama Yahudi adalah Yaman.melelui hubungan raja-raj Himyar dengan orang Yahudi Yasrib.salah satu suku pemeluk Yahudi adalah suku Dzu Nuwas,mereka juga dikenal sebagi pembenci Nasrani Najran.Yahudisasi berkembang di Yaman yang menjadikan agama Yahudi kuat di Arab.
Ada keistimewaan pada agama Yahudi,yaitu agama Yahudi mengajarkan tentang Tauhid atau ajaran tentang ke-Esaan Tuhan.Jika dibanding dengan penyembah berhala(Paganisme) dan kepercayaan bertuhan banyak (politheisme),Yahudi dirasa lebih maju.Mereka juga telah memiliki kitab suci yaitu Taurat.Dan dalam kekayaan,keahlian orang Yahudi lebih unggul sehingga mampu mempengaruhi orang Arab yang tinggal di sekitar mereka.

Secara khusus agama Yahudi membawa pengaruh besar terhadap pemikiran keagamaan di kalangan orang Arab.Karena ajaran Tauhid yang berdasar monotheisme  sehingga terjadi penolakan terhadap ajaran penyembahan berhala.Dan yang lebih penting orang Yahudi telah yakin akan datangnya seorang nabi akhir zaman yang akan menyempurnakan akhlak manusia.Hal ini dibuktikan dengan langsung diterimanya ajakan islam Rasulullah kepada suku Aus dan Khazraj.
2.      Agama Nasrani
Agama semit Tauhid kedua yang tersebar di Arab adalah agama Nasrani dan jumlahnya lebih besar daripada agama Yahudi karena merupakan agama Mayoritas.Disebabkan juga oleh tekanan yang dilakukan gereja timur dan kondisi kekacauan yang terjadi padaawal tahun 200 Masehi,sehingga pengikut agama Nasrani berlindung ke Arab.Kebanyakan dari mereka adalah pengikut Madzhab Ya’aqibah.
Agama Nasrani tersebar d kalangan suku Taghlab,Ghassan dan Qudha’ah di sebelah utara dan negeri Yaman di sebelah Selatan,juga di timur laut Arab(Irak).Tapi penyebaran agama Nasrani juga disebabkan oleh hubungan Romania dan bangsa Arab itu sendirisehingga orang Arab di wlayah tertentu kut terpengaruh.
Agama Nasranipun mampu menggoyahkan suku Quraisy.Padahal suku Quraisy dikenal sebagai yang dipercayakan untuk memegang kunci ka’bah.Ada juga yang berpendapat Nasrani dikenal oleh orang Arab dari Syam dan Irak.Dan dapat diketahui bahwa agama Nasrani adalah agama missionaris tidak seperti agama Yahudi.
3.      Politheisme dan Paganisme
Telah diketahui bangsa Arab Pra Islam berada pada zaman Jahiliah atau zaman   kebodohan.Terdapat kepercayaan terhadap penyembahan berhala(paganisme) dan bertuhan banyak(politheisme).Ada 360 berhala yang disimpan di ka’bah,dan beberapa berhala yang terkenal adalah :
1.      Berhala Latta yang terletak di Ta’if
2.      Berhala Urra’ yang terletak di lembah Nakhla
3.      Berhala Manat yang terletak di Quadayad
4.      Berhala Wadd (bulan) yang di sembah suku Kalb
5.      Berhala Yaghuf yang disembah suku masdhij
6.      Berhala Yuq yang disembah suku Khiwan
7.      Berhala Hmyar yang disembah suku Nasr


Kepercayaan yang lain adalah kepercaan Zoroaster.Yaitu kepercayaan yang beranggapan bahwa Tuhan mereka ada 2 jenis yaitu Tuhan baik yang mereka simbolkan dengan cahaya terang dan Tuhan jahat yang disimbolkan dengan kegelapan.Ada juga kepercayaan Majusi sebagai penyembah api,kepercayaan terhadap bintang dan langit.


F.     Kebudayaan Arab Pra Islam
1). Orang-orang arab selatan sebagai pedagang
Ujung barat daya semenanjung merupakan tempat tinggal orang-orang saba. Kesuburan tanah itu yang mendapat curah hujan yang cukup, kedekatannya dengan laut, dan posisi strategis di jalur perdagangan menuju India menjadi faktor penentu perkembangan negeri itu.
Ditanahnya tumbuh pohon-pohon, rempah-rempah, gaharu, dan tumbuhan beraroma untuk penyedap masakan atau pendupaan. Dan yang terpenting cendana merupakan komoditas unggulan dalam perdagangan kuno.
Perdagangan merupakan indeks keberhasilan utama yang dicapai oleh orang-orang arab selatan. Dan kerajaan-kerajaan yang mereka bangun bukanlah kerajaan militer. Tapi, kekuatan mereka aberkat perdagangan.
Sedangkan kondisi geoografis Arab utara yang notabene berudara kering dan tanah bergaram mengurangi kemungkinan tumbuhnya tanaman-tanaman hijau.
Sumber pangan seperti gandum berasal dari Yaman dan oasis-oasis tertentu. Biji-bijian tumbuh di beberapa wilayah tertentu, dan padi tumbuh di Oman dan Hasa.
Gurun pasir menghasilkan samh, biji-bijian yang menghsilkan tepung untuk membuat bubur, serta jamur hitam kecoklatan dan as-sana yang banyak dicari. Dan kurma merupakan satu jenis tumbuhan yang menjadi primadona pertanian di semenanjung arab.
2). Kehidupan Badui di Semenanjung arab.
Berdasarkan dua karakteristik daratannya, penduduk Semenanjung Arab terbagi dalam dua kelompok utama. Orang-orang desa (badui) yang nomad dan masyarakat perkotaan. Tidak selamanya ada garis tegas yang memisahkan kelompok nomad dan kelompok urban. Selalu ada tahapan seminomaden dan tahapan semu-urban. Masyarakat perkotaan tertentu yang sebelumnya merupakan orang-orang badui menyangkal asal-usul nomaden mereka, sementara beberapa kelompok nomaden lainnya sedang menuju tahap perkotaan. 
          Orang-orang Badui mengembara sebagai bentuk adaptasi kehidupan terbaik manusi terhadap kondisi gurun. Dimana ada datran hijau, kesanalah mereka menggiring ternaknya. Mereka dikenal sebagai para perompak darat atau makelar, atau keduanya sekaligus.
          Gurun pasir yang merupakan daerah operasi mereka sebagai perompak, memiliki kesamaan karakteristik dengan laut.
Pengembang biakan domba, kambing, unta, dan kuda dalam batas tertentu. Berburu dan menyergap merupakan pekerjaan utama dan terhormat bagi kaum laki-laki. Pertanian, perdagangan, dan kerajianan tangan dipandang menurunkan derajat.
Sejarah orang-orang badui pada dasarnya dipenuhi dengan kisah perang geriliya disebut dengan “ayyam al-Arab” (hari-hari orang Arab). Selama itu, terjadi berbagai serangan dan perampokan, tanpa pertumpahan darah.
Orang-orang Arab utara tidak punya budaya tulis. Mereka baru mengembangkan budaya tulis menjelang masa Muhammad. Riwayat, legenda, pribahasa, dan terutama syair tidak satupun dituangkan dalam bentuk tulisan.


























Daftar Pustaka
Karim,Khalil Abdul.Hegemoni Quraisy : Agama,Budaya,Kekuasaan.Yogyakarta: LkiS.2002.
Hourani,Albert.Sejarah Bangsa-Bangsa Muslim.Bandung : Mizan.2004.
Hassan,Hassan Ibrahim.Sejarah Kebudayaan Islam.Yogyakarta : Kota Kembang.1989.
Hitti,Philip K.

1 komentar: