Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS.Al-Ahzab:21)

Kamis, 31 Oktober 2013

MAKALAH URGENSI KETERKAITAN ISI, ALAT, METODE DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan dari sendi kehidupan manusia, karena hanya melalui pendidikanlah manusia dapat menjadi pribadi manusia seutuhnya yang tentunya merupakan ciri pembeda dari makhluk lainnya di muka bumi. Kesempurnaan potensi yang dianugerahkan Tuhan yang Maha Esa kepada setiap manusia merupakan modal yang masih tertidur manakala pendidikan belum menyentuh atau belum berperan dalam kehidupan manusia itu. Berpatokan pada asumsi tersebut maka dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan satu-satunya upaya untuk mewujudkan hakikat penciptaan manusia yaitu sebagai makhluk pemegang amanah kekhalifahan di muka bumi.
Hakikat pendidikan akan tercapai tentunya ketika semua unsur pendidikan itu dapat terpenuhi dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari semua unsur pendidikan yang ada seringkali ada tiga unsur yang dapat dikatakan jarang untuk dikaji dan dikembangkan lebih mendalam. Tiga unsur itu adalah materi Pendidikan, alat dan metode pendidikan serta lingkungan pendidikan. Itulah yang menjadi latar belakang pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah pengantar ilmu pendidikan.

B.     RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :
a.       Bagaimana memahami dan mengembangkan isi pendidikan;
b.      Apa yang dimaksud dengan metode dan alat pendidikan;
c.       Apa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan;
d.      Bagaimana kaitan isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan.

C.    TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai sarana memahami dan mengembangkan isi pendidikan;
b.      untuk memahami pengertian dari metode, alat dan lingkunga pendidikan;
c.       Untuk memahami keterkaitan dari metode, alat dan lingkungan pendidikan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan;
d.      Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan





















BAB II
PEMBAHASAN
A.     ISI PENDIDIKAN  
1.      Pengertian Isi Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan di dalam suatu kesatuan hidup bersama atau masyarakat dengan sifat sosial manusia menjadi dasar bagi kesatuan hidup bersama itu. makna kehidupan manusia ditentukan oleh nilai-nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) yang mendasari persatuan hidup bersama, selaras dengan asumsi  tersebut, maka tujuan akhir pendidikan ialah menjadikan peserta didik berkepribadian dewasa, yang memiliki, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, Driyarkara menyatakan bahwa pendidikan merupakan pengejaran dan pelaksanaan nilai-nilai. Dengan landasan tujuan akhir dari pendidikan maka dapat dikatakan bahwa  isi pendidikan ialah segala hal materi atau tindakan yang membawa peserta didik mengalami, menghayati nilai-nilai kemanusiaan, sehingga peserta didik mampu membangun nilai-nilai kemanusiaan dalam kepribadiannya.
2.      Macam-macam Isi Pendidikan
a.       Pendidikan jasmani dan keterampilan
Pendidikan jasmani dan keterampilan ini mencakup pertumbuhan fisik yang sehat, kelincahan, keterampilan,menggunakan anggota badan berkaitan dengan makanan, minuman,udara segar, istirahat, pakaian, perumahan, seks. Tujuannya agar anak didik menerima, menghargai, merawat dan melatih tubuhnya.
b.      Pendidikan seni
Pendidikan seni merupakan kegiatan pendidikan yang mengutamakan tumbuhnya rasa seni, senang akan keharmonisan, keteraturan dan kebutuhan dalam diri anak. Tujuannya agar anak didik mengembangkan rasa keindahan.
c.       Pendidikan intelektual
Pendidikan intelektual kegiatan pendidikan yang mengutamakan realisasi kemampuan intelektual anak didik dalam memecahkan masalah konkrit yang dihadapi sehari-hari. Tujuannya agar anak didik mengembangkan kemampaun berpikir dan cara mengatasi persoalan secara tepat.

B.     METODE-METODE PENDIDIKAN
Metode bisa dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Setiap pendidik harus bisa menentukan metode pendidikan yang cocok sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi peserta didik. Oleh karena itu metode pendidikan sangatlah penting dalam proses belajar mengajar. Beberapa metode yang bisa digunakan pendidik dalam mengajar antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan eksperiment, metode pemecahan masalah dan masih banyak lagi.
 Tetapi pada praktiknya sebagian besar pendidik terbiasa hanya menggunakan satu metode saja dalam pengajaran, yaitu metode ceramah. Metode yang seperti ini menyebabkan siswa hanya merekam informas, dan pada akhirnya siswa menjadi kurang kreatif dalam mengemukakan pendapat dan pemecahan masalah. Oleh karena itu kebiasaan pendidik dalam menggunakan metode harus segera dirubah agar pendidikan Indonesia bisa lebih berkembang. Dibawah ini adalah beberapa metode yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran:
a.       Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh pendidik karena irit waktu dan biaya. Dalam metode ini pendidik menyampaikan materi secara lisan. Metode ceramah memiliki banyak kekurangan, khususnya dalam keaktifan murid. Tetapi juga memiliki keunggulan, khususnya bila harus menerangkan materi yang banyak sedangkan waktu terbatas.
Metode ceramah cocok digunakan saat:
1.      Guru menyajikan pelajaran yang dihubungkan dengan apa yang telah diketahui siswa sebelumnya;
2.      Guru memberikan ringkasan suatu materi;
3.      Guru memberikan materi yang sulit didapat siswa dari sumber yang lain;
4.      Guru ingin membangkitkan semangat siswa pada suatu materi;
5.      Guru akan menjelaskan suatu grafik, tabel, atau skema.
Sebelum menggunakan metode ceramah guru harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1.      Membatasi waktu;
2.      Menentukan pokok masalah;
3.      Menyusun beberapa pertanyaan ke siswa;
4.      Menyusun alat evaluasi.
Setelah persiapan selesai, guru juga perlu memperhatikan hal-hal dalam penyampaian ceramah, yaitu:
1.      Keterangan yang singkat dan jelas;
2.      Menggunakan gerakan badan;
3.      Penampilan yang menariK
4.      Menggunakan papan tulis, ikhtisar, dan chart.
5.      Memerinci bahan pelajaran;
6.      Memberi kesempatan pada anak didik untuk bertanya.

b.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru memberi suatu pertanyaan ke murid atau sebaliknya. Metode ini dapat dilakukan bersamaan dengan metode ceramah, diskusi, demostrasi, dan lainnya dengan tujuan meningkatkan kemampuan berfikir dan keaktifan murid. Dalam memberi pertanyaan, guru harus bisa melihat sejauh mana murid mengerti suatu materi sehingga guru harus menyesuaikan sejauh mana murid memahami suatu materi.
Metode tanya jawab sangat baik bila digunakan saat:
1.      Guru hendak meletakkan hubungan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang baru;
2.      Guru hendak memberi kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal yang belum dimengerti dari materi yang diajarkan;
3.      Apabila guru melihat keadaan siswa yang semakin tidak tertarik ke materi, padahal guru ingin membangkitkan minat siswa terhadap suatu pelajaran;
4.      Guru hendak mendorong aktivitas dan partisipasi siswa dalam pelajaran;
5.      Menjelang akhir pelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai suatu materi.
Keuntungan metode tanya jawab:
1.      Suasana menjadi lebih aktif;
2.      Siswa punya kesempatan untuk menanyaakan hal yang belum dimengerti;
3.      Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa memahami suatu materi;
4.      Mendorong anak berani mengajukan pendapat.
Kelemahan metode tanya jawab:
1.      Pertanyaan dari guru sering menuju pertanyaan yang bersifat hafalan;
2.      Tanya jawab kalau dilakukan terus-menerus akan keluar dari pokok materi yang sedang dipelajari;
3.      Guru tidak dapat secara pasti apakah murid yang mengajukan pertanyaan paham materi yang telah diberikan.

c.       Metode diskusi
Merupakan suatu metode dimana guru memberikan suatu pokok masalah kepada siswa, dan siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya secara bersama-sama. Dalam diskusi murid dapat saling tukar informasi, menerima informasi, dan dapat pula mempertahankan pendapat dalam rangka pemecahan masalah. Dengan metode ini suasana kelas akan menjadi semakin hidup dan semua murid diharapkan berpartisipasi secara aktif. Peran guru hanya pengatur lalu lintas diskusi dan  pemecahan masalah diberikan kepada siswa.
Kelebihan metode diskusi:
1.      Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat mendorong siswa mengemukaan ide-ide baru;
2.      Membantu siswa untuk dapat menerapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah;
3.      Membantu siswa untuk dapat melihat kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa dapat menghargai pendapat teman;
4.      Mengembangkan motivasi anak untuk belajar lebih lanjut.

Kelemahan metode diskusi:
1.      Sering terlalu banyak menyita waktu;
2.      Sulit untuk menangkap inti masalah, terutama bagi siswa SD;
3.      Sering dalam diskusi yang aktif hanya beberapa siswa, sedang yang lain hanya mendengarkan saja.

d.      Metode demonstrasi dan eksperiment
Metode ini sangat efektif dalam menolong siswa, seperti bagaimana cara membuat sesuatu. Metode demonstrasi dan eksperiment sering digunakan guru secara berangkai. Metode demostrasi yaitu guru memperlihatkan sesuatu proses kepada seluruh anak didiknya. Sedangkan metode eksperiment adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu.

Beberapa keuntungan metode demonstrasi yaitu:
1.      Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai suatu proses sesuatu yang telah didemonstrasikan;
2.      Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal yang sedang dibahas sehingga proses belajar menjadi maksimal;
3.      Dapat mengurangi kesalahpahaman persepsi antara guru dan murid;
4.      Akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah didemonstrasikan;
Kekurangan metode demostrasi.
1.      Bila kurang persiapan maka akan kurang waktu pelaksanaan, kesulitan teknis, dan kurang adanya kesempatan bagi anak untuk bertanya;
2.      Kadang terjadi proses yang berlainan dengan proses sebenarnya;
3.      Kurang efektif bila tidak diikuti secara aktif oleh siswa;
4.      Kurang efektif bila alat demonstrasi kurang diamati secara seksama oleh siswa;
Dan metode eksperiment menjadi kurang efektif bila:
1.      Terbatasnya alat yang tersedia sehingga setiap siswa tidak mendapat kesempatan untuk melakukan eksperment;
2.      Kurangnya pengetahuan guru dan pengalaman guru yang melakukan eksperiment sehingga eksperiment kadang hanya bersifat kaku dan kurang menunjang terhadap materi yang ingin dibahas;
3.      Kadang anak belum pernah sama sekali melakukan eksperiment sehingga kadang guru menemui kesulitan dalam melaksanakan eksperiment;

e.       Metode pemecahan masalah
Sebenarnya dengan mempelajari metode eksperiment kita sudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan pemecahan masalah. Sebab langkah kerja dan prosedur kerja keduanya sama. Sebagai metode mengajar, maka metode ini sangat baik untuk pembinaan sikap ilmiah kepada anak-anak. Sebab dengan metode ini, anak-anak belajar memecahkan masalah menurut prosedur kerja metode ilmiah.

Keunggulan metode ini, antara lain:
1.      Mempertinggi partisipasi anak baik secara perseorangan maupun secara kelompok;
2.      Membina sikap ilmiah kepada anak-anak;
3.      Mempunyai nilai-nilai yang fungsional, karena metode ini dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai situasi yang problematis dalam kenyataan hidup yang selalu mengalami perubahan dan kemajuan;
4.      Siswa belajar memecahkan masalah secara ilmiah.
Kelemahan metode ini antara lain:
1.      Kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru;
2.      Kurangnya persiapan yang matang.;
3.      Perumusan masalah yang kurang baik sehingga batas-batas masalah kurang jelas;
4.      Anak-anak tidak terlatih atau tidak dipersiapkan untuk aktivitas belajar semacam ini;

C.    ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan adalah usaha atau perbuatan si pendidik untuk mencapai tujuan tertentu. Macam alat pendidikan pada dasarnya adalah segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan yang disebut alat pendidikan. Alat pendidikan disamping sebagai perlengkapan, juga sebagai pembantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.
Berdasarkan wujudnya alat pendidikan di bagi menjadi 2 yaitu:
1.      Perbuatan pendidik1 yaitu alat yang bersifat non material karena tidak terwujud atau dalam istilah komputer sering di sebut software ( perangkat lunak). Perbuatan pendidik di bagi 2 yaitu mengarahkan dan mencegah. Mengarakan yaitu memberikan masukan kepada peserta didiknya utuk melakukan kegiatan atau perbuatan ke hal-hal yag positif atau tidak menyimpang. Contohnya: menasihati, memberi teladan, membimbing, perintah, pujian dan hadiah. Mencegah adalah mengantisipasi hal-hal yang buruk atau akibat yang di timbulkan.Contohnya : melarang atau mencegah, menegur, mengancam bahkan menghukum.
2.      Benda untuk alat bantu dalam pendidikan2[1] atau alat peraga, bersifat material karena berwujud benda. Contohnya: peralatan di laboratorium fisika (seperti: jangka sorong, micrometer sekrup, pegas), alat tulis (seperti: buku tulis, pensil, bolpoin) dll.
 Supaya tercapainya alat pendidikan yang baik harus memenuhi berberapa syarat diantaranya:
a.       Tujuan pendidikan/ Tujuan yang ingin dicapai
Misalnya: indikatornya peserta didik harus bisa menggunakan alat ukur micrometer sekrup maka pendidik harus memberikan contoh yang benar dalam penggunaannya supaya tujuan praktikum bisa tercapai dan berjalan lancer.
a.       Pendidik
Pendidik harus mengethui karakter masing-masing peserta didik supaya lebih bisa beradaptasi dengan baik engan peserta didiknya.
b.      Peserta didik
Peserta didik harus bisa menerima penggunaan alat dari pendidik dan todak merugikan peserta ddiknya/
c.       Penggunaan alat tersebut
Efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan, berupa tindakan pendidik diantaranya memberikn teladan contoh, pujian/ hadiah, perintah, larangan, teguran, hukuman.

Berikut aplikasi penggunaan alat pendidikan yang tampak dalam bentuk tindakan dalam kegiatan proses pembelajaran:
1)      Teladan.
2)      Anjuran dan perintah
3)      Larangan.
4)      Pujian dan hadiah.
5)      Teguran.
6)      Peringatan dan ancaman.
7)      Hukuman ( diadakan karena adanya pelanggaran, bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran kembali ).

D.    LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Lingkungan pendidikan adalah tempat dimana tempat tersebut dapat mendukung terlaksananya pendidikan, dikenal isttilah tripusat lingkungan pendidikan3[2] yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah
Macam-macam lingkungan pendidikan :
1.      Lingkungan pendidikan dalam keluarga
Lingkungan pendidikan dalam keluarga mempunyai arti penting karena keluargalah anak dididik oleh orang tua. Keluarga sebagai media dalam masyarakat terbentuk berdasarkan sukarela dan cinta antar manusia. Dalam keluarga ini merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan dari lingkungan keluaraga sebelum mengenal lingkungan yang lainnya.
Bentuk – bentuk tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi:
a.       Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya;
b.      Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak;
c.       Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.

2.      Lingkungan pendidikan dalam masyarakat
Manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan kemampuan dirinya, tak terkecuali belajar dari lingkungan masyarakat. 
            Berikut beberapa contoh pembelajaran di lingkungan masyarakat
a.       Memahami kebiasan adat suatu masyarakat yang berkaitan dengan etika ataupun yang lainnya akan membantu kita dalam beradaptasi dengan masyarakat tersebut;
b.      Dengan memahami setiap perbedaan yang ada dalam masyarakat majemuk akan menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi;
c.       Semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat akan menjadi motivasi tersendiri bagaimana menjalani hidup dengan sebaiknya.

3.      Lingkungan pendidikan formal
Lingkungan pendidikan formal merupakan suatu wadah atau instansi yang menjadid fasilitas utama pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. pesatnya perkembangan peradaban manusia, dan kehidupan masyarakat yang semakin komplek, menyebabkan kebutuhan akan pendidikan formal semakin besar dan merupakan sarana utama untuk mempersiapkan diri dalam kancah persaingan dunia modern
Tanggung jawab lembaga pendidikan formal antara lain:
a.       tanggung jawab formal kelembagaan;
b.      tanggung jawab keilmuan;
c.       tanggung jawab fungsional.

E.     KETERKAITAN ANTARA ISI, METODE, ALAT, DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Peningkatan mutu dalam pendidikan sangat dibutuhkan suatu bangsa yang ingin maju karena dengan pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan dalam segala bidang. Pendidikan merupakan upaya sadar atau disengaja yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik agar mencapai kedewasaan. Karena itu selain harus mempunyai dasar dan tujuan pendidikan yang jelas yang dapat menentukan kearah mana anak didik akan dibawa,  pendidik pun harus memiliki isi dan metode pendidikan yang sesuai bagi anak didiknya. Serta alat yang memenuhi dan lingkungan yang mendukung.
            Pendidikan juga tak lepas dari istilah integrasi-interkoneksi. Suatu pendidikan yang dilengkapi dengan seluruh komponen yang dibutuhkan akan memberikan kualitas yang lebih baik dari pada pendidikan yang substansi-substansinya tidak begitu dilengkapi. Manusia dengan beragam fasilitas seharusnya dapat memanfaatkan keadaan ini sebaik mungkin. Pendidikan dengan  substansi isi, metode, alat, dan lingkungannya strategis dan komprehensif serta ber-integrasi-interkoneksi antara satu dengan yang lain akan menghasilkan pendidikan dengan kualitas  yang lebih baik.
Keterangan tentang isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan telah dijelaskan secara gamblang dan terperinci pada pembahasan-pembahasan sebelumnya. Isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan memiliki peran vital dalam membangun substansi pendidikan. Masing-masing substansi harus bisa saling bekerjasama dan berelasi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan pendidikan karena isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan dalam proses pencapaian suatu tujuan pendidikan.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
             Pendidikan sebagai suatu upaya untuk memurnikan hakikat penciptaan manusia bukanlah suatu proses yang singkat dan sederhana. pendidikan merupakan proses yang mutlak harus dialami setiap manusia sepanjang hidupnya baik itu melalui pendidikan formal, nonformal maupun informal. Tujuan dari ketiga ranah pendidikan tersebut bermuara pada satu hal yang sama yaitu menjadikan manusia seutuhnya. Tujuan ini akan didapat manakala berbagai hal pendukungnya berfungsi sebagaimana mestinya. Isi pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan dan keterkaitan antar ketiganya merupakan hal yang wajib dipenuhi ketika kita ingin mencapat tujuan proses pendidikan tersebut. Berlandaskan pada asumsi tersebut maka dapat dikatakan bahwa efektifnya proses pendidikan akan sangat bergantung pada keahlian kita dalam mengolah, memanfaatkan, serta mengkreasikan isi, metode dan alat pendidikan.











DAFTAR PUSTAKA
Purwanto M. Ngalim, 2004. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumitro, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sutomo, 2005. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Tirtarahardja Umar, S.L.La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
.


[1] Sumitro dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan 2006 Hlm 79
2 Ibid
3 Umar Tirtarahardja Pengantar Pendidikan 2005 hlm 166

Tidak ada komentar:

Posting Komentar