MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN
HUMAS PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia
pada dasarnya merupakan makhluk individu dan juga makhluk sosial.Manusia pada
suatu saat dapat atau bahkan ingin hidup menyendiri.Namun hal itu tidak dalam
waktu yang lama.Selain karena manusia merupakan makhluk sosial, manusia juga
memiliki rasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Manusia
mendapatkan ilmu, pengetahuan, kesehatan, rasa aman, rasa nyaman, dan rasa bahagia didapatkan dari hubungan atau komunikasi
dan interaksi dengan sesama. Kebutuhan dalam kehidupan sangat mendorong manusia
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Setelah kebutuhan yang
dibutuhkan untuk dirinya sendiri tercukupi, manusia senantiasa akan mencari
kebutuhan lainnya diluar kemampuannya dengan membutuhkan orang lain. Sangat
sulit dibayangkan apabila kita hidup tanpa adanya interaksi dengan sesama,
sehingga untuk mencari pertolongan disaat kita susah terasa sangat sulit.
Dengan adanya hubungan dan komunikasi dengan sesame tentunya sangat memudahkan
manusia untuk menolong atau memberikan bantuan.
Tidak hanya pada tingkat individual, kelompok manusia pada umumnya
juga memiliki kemampuan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan kelompok lain.
Hal ini sangat diperlukan karena suatu kelompok manusia tentunya memiliki
tujuan dalam kebersamaan tersebut. Dalam mewujudkan atau mendapatkan tujuannya
sangat diperlukan kehadiran pihak atau kelompok lain. Sebagai contoh dalam
suatu sekolah, diperlukan beberapa tenaga untuk memberbaiki bangunannya yang
sudah rusak.Apabila anggota bagian dalam sekolah tersebut tidak mengetahui
kondisi masyarakat di sekitarnya yang mungkin memiliki keahlian dalam hal
pembangunan, maka sulit untuk memperbaiki bangunan sekolah yang sudah rusak
tersebut. Padahal dana yang diperlukan sudah ada dan hanya kekurangan tenaga
kerja untuk membangunnya.
Secara teori perlu kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi atau
sekolah, dalam mengurusnya terdapat kewajiban untuk memilihara dan mengatur
segala aspek yang bersifat internal maupun eksternal.Aspek internal menyangkut
tentang urusen intern dalam suatu organisasi atau sekolah.Setelah aspek
internal tersebut terpenuhi, maka aspek eksternal yang berhubungan dengan
urusan diluar organisasi atau sekolah juga harus dipenuhi.Karena adanya
hubungan atau komunikasi dengan masyarakat sekitar juga sangat penting dalam
kepengurusan untuk membangun organisasi atau sekolah yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Sejalan dengan
perkembangan kehidupan manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bebagai bidang kehidupan mengalami kemajuan yang demikian cepat pula.
Tidak terkecuali kemajuan dibidang pendidikan yang telah memunculkan konsep-konsep dan strategi baru.Dengan kemajuan pendidikan
yang begitu cepat ini maka akan menimbulkan persaingan dari masing-masing
lembaga pendidikan untuk dapat memikat perhatian publik pada sekolahnya. Dalam
hal ini managemen humas sangat diperlukan di sekolah-sekolah.
Humas dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyangkut i’tikad baik, rasa
simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan penerimaan, dan dukungan
masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai
kemanfatan dan kesepakatan bersama. Humas pendidikan pada umumnya disebut juga
komunikasi pendidikan.Disini tentu saja pengertian ini berbeda.Humas pendidikan
menekankan hubungan, sedangkan komunikasi lebih menekankan kepada bentuk
hubungan penyampaian informasi. Namun demikian dalam pembahasan ini boleh
diartikan sama sekedar untuk memudahkan pembatasan permasalahan.
Menurut Griswold (1966),
humas merupakan fungsi managemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan
sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau
organisasi dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakat.
Adapun pengertian
manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian yang secara serius
dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga
yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus
dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006). Harus
dipersiapkan sedemikian serupa cara menyampaikan dan menginformasikan hal baru
kepada masyarakat sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat dijangkau. Kerja
sama antara berbagai lapisan masyarakat ini diasumsikan akan meminimalisir
kendala yang mungkin akan timbul sehubungan dengan ditetapkannya suatu
kebijakan dari pemerintah.[1]
A.
KOMUNIKASI
Bab ini akan menceritakan tentang Humas Pendidikan yang umumnya
disebut dengan istilah Komunikasi Pendidikan. Disini tentu saja pengertian ini
berbeda.Humas pendidikan menekankan hubungan, sedangkan komunikasi lebih
menekankan kepada bentuk hubungan penyampaian informasi. Namun demikian dalam
pembahasan ini boleh diartikan sama sekedar untuk memudahkan pembatasan
permasalahan.
Komunikasi dapat
diartikan sebagai suatu proses penyampaian berita dari suatu sumber berita
kepada orang lain. Memberikan berita kepada orang lain merupakan proses
pemindahan ide penyampaian berita sendiri maupun ide dari orang lain.
Arus komunikasi
dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
Keterangan:
:
Garis Penyampaian Pesan
: Garis Pemberian Jawaban
Arus komunikasi seperti bagan di atas, sebenarnya kurang lengkap.
Seorang pengirim berita baru dapat melaksanakan tugasnya apabila ada sesuatu
yang disampaikan, ada ide yang muncul dari suatu sumber baik datang dari otak
sendiri maupun dari orang lain. Misalnya dengan omongan seseorang, surat kabar,
radio dan sebagainya. Demikian pula dengan penerima berita atau komunikan,
setelah menerima berita atau pesan tertentu pada dirinya maka akan terjadi
“sesuatu”.
Dengan tambahan
dua aspek ini, maka arus komunikasi menjadi sebagai berikut:
Untuk selanjutnya keenam hal yang digambarkan ini disebut dengan
komponen komunikasi. Penjelasan mengenai komponen tersebut secara terperinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:[2]
1.
Sumber (source)
atau Sumber Berita
Adalah tempat
yang menunjukan tempat asal diperolehnya suatu gagasan atau ide.Sumber ini
harus jelas, lengkap dan mudah dipahami. Jika misalnya pesan yang diterima
tidak jelas, kurang dimengerti, kurang terperinci tentu akan disampaikan pada
orang lain dengan tidak jelas, bahwa dapat terjadi makin tidak jelas.
2.
Pengirim Berita
Pengirim pesan
atau ide disebut dengan komunikator atau coder.Seperti telah disebutkan diatas,
maka berita yang disampaikan kepada orang laindapat bertambah tidak
jelasdisebabkan karena pengirim beritanya.Oleh karena itu, bagian pengirim
berita dituntut suatu persyaratan bahasa yang harus baik. Bagi seseorang yang
ingin menyampaikan berita kepada orang lain, harus sehat, tidak dalam keadaan
setengah tidur, tidak gugup dan sebagainya.
3.
Berita atau
Pesan atau Isyarat (Message)
Berita yang
disampaikan biasanya berbentuk simbol – simbol yang mengandung arti. Pesan
tersebut dapat berupa:
Gerak : Lambaian
tangan, anggukan kepala, kerlingan mata dan sebagainya.
Suara : Dentuman
meriam, klakson, dering, bahasa dan sebagainya.
Benda : Tanda, tulisan,
bendera putih, sabuk hitam, dan sebagainya.
4.
Media atau
sarana penyampaian berita
Yaitu benda
yang digunakan untuk menyampaikan berita. Misalnya, surat kabar (untuk berita
tertulis), bahasa bermakna, televisi (berita gambar dan suara), seorang
penyanyi dan sebagainya.
5.
Penerima Berita
(komunikan)
Yaitu orang
yang diberi berita atau orang yang menjadikan sasaran untuk dipengaruhi oleh
pengirim berita.Dalam teori komunikasi antara pengirim dan beritadengan
penerima berita harus ada kepentingan bersam, ada saling pengertiaan dan saling
ketergantungan. Sebagai contoh jika tidak saling pengertiaan adalah penyampaian
berita yang terlalu cepat (bagi penerima) maka tidak akan dapat dipahami oleh
penerima itu.
6.
Tujuan
Komunikasi
Seseorang yang
menerima berita, tentu saja mempunyai tujuan untuk mempengaruhi penerima pesan
atau berita tersebut.Misalnya seorang guru yang mengajarkan suatu pokok bahasan
kepada siswa, maka disini guru berstatus sebagai pengirim berita dan siswa
sebagai penerima berita.Tujuan pengiriman pesan adalah perubahan tingkah laku
siswa dalam bentuk “memahami” sebagai respon dari pokok bahasan tersebut.
B.
TUJUAN HUMAS
1)
Memajukan kualitas
pembelajaran dan pertumbuhan anak
2)
Memperkokoh
tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
C.
JENIS-JENIS
HUMAS
Ditinjau dari cakupan komunikasinya, Humas dibedakan menjadi:
Komunikasi Internal.
Adalah komunikasi yang terjadi di dalam sekolah.Komunikasi ini
terjadi antara personil yang terlibat dalam hubungan kerjasama di sekolah untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu lulusan yang bermutu. Macamnya antara lain:
1.
Komunikasi
antara Kepala Sekolah dengan Guru
Di sekolah, guru merupakan pembantu kepala sekolah. Tanpa bantuan
dari guru tidak memungkinkan akan terjadinya kegiatan belajar mengajar. Itulah
sebabnya komunikasi antara Kepala Sekolah dengan guru harus dijalin dengan
baik. Bentuk komunikasinya adalah :
a.
pemberian
petunjuk, pemberikan tugas, pengarahan, penjelasan tentang pedoman pelaksanaan
tugas, dll
b.
memberikan
perintah, informasi
c.
memberikan
pujian atau hadiah kepada guru yang telah melakukan tugas dengan baik.
2.
Komunikasi
antara Kepala Sekolah dengan Tata Usaha
Status pegawai Tata Usaha di sekolah juga pembantu seperti halnya
guru, tetapi menyangkut bidang administrasi.Jenis komunikasinya seperti
memberikan petunjuk, pemberian perintah, pemberian informasi, pemberian teguran
ataupun pujian.
3.
Komunikasi
antara Kepala Sekolah dengan Siswa
Komunikasi yang berlangsung antara Kepala Sekolah dengan siswa
dapat dilakukan dengan tertulis (pengumuman, edaran, teguran, sanksi, dan lain
sebagainya) maupun secara lisan (pengumuman dan teguran dan peringatan).
4.
Komunikasi
antara Guru dengan Guru
Hubungan antara guru dengan guru yang lain di sekolah dapat
dijabarkan seperti hubungan antara saudara sekandung dalam sebuah keluarga.
Hubungan disini lebih banyak menyangkut tentang hubungan kerja.
5.
Komunikasi
anatar Guru dengan Tata Usaha
Komunikasi antara guru dengan pegawai Tata Usaha hampir tidak ada
yang bersifat formal, karena berada pada posisi yang sama tetapi beda dalam
jenis tugasnya. Jenis komunikasi yang dijalin banyak pada hal yang bersifat
tidak formal.
6.
Komunikasi
antara Guru dengan Siswa
Komunikasi antara guru dengan siswa dapat terjadi dengan komunikasi
formal di kelas dalam bentuk proses belajar mengajar, dan interaksi di luar dan
di kelas sebagai ayah dan ibu di sekolah dan anak-anaknya. Komunikasi tidak
formal dimaksudkan untuk lebih memahami karakter siswa.
7.
Komunikasi
antara Siswa dengan Pegawai Tata Usaha
Ada beberapa urusan yang dapat diselesaikan oleh siswa pada pegawai
tata usaha, misalnya, surat-surat keterangan, pembayaran SPP, pengambilan buku
presensi, dan sebagainya.
8.
Komunikasi
antara Siswa dengan Siswa
Komunikasi yang terjadi antara siswa dengan siswa dapat merupakan
komunikasi yang formal (tetapi bukan dinas). Komunikasi yang akrab antara siswa
harus ditumbuhkan dengan baik agar bermanfaat untuk kepentingan suksesnya
belajar siswa.
Komunikasi eksternal
Yakni komunikasi yang terjadi antara sekolah dengan masyarakat
yakni orang tua atau wali siswa dan masyarakat pada umumnya.Dibedakan menjadi:
1.
Hubungan
sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat. Bentuk hubungan ini bisa
individual, bisa pula organisatoris
·
Secara
Individual, contohnya Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi tentang
perkembangan anaknya.
·
Secara
Organisasi
Organisasi
ini akan lebih efektif bila sekolah mampu menggerakkan dan memanfaatkan potensi
yang ada di kalangan orang tua dan masyarakat, umpamanya:
1.
Para Insinyur,
untuk memberikan saran saran dalam pembangunan sekolah
2.
Para Dokter dan
praktisi kesehatan, untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan miras
3.
Pera pemuka
Agama, untuk peningkatan Iman dan Taqwa
2.
Hubungan
sekolah dengan alumni.
Dari para alumni, sekolah memperoleh masukan tentang kekurangan
sekolah yang perlu dibenahi, upaya upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan.
Juga melalui alumni dapat dihimpun dana bagi peningkatan kesejahteraan guru dan
karyawan, maupun untuk pembangunan sekolah.
3.
Hubungan
sekolah dengan dunia usaha/kerja
Biasanya ini merupakan bidang garapan guru Bimbingan dan Konseling.
Pelaksanaannya:
·
Mengundang
tokoh yang telah sukses ke sekolah. Kesuksesan tokoh tersebut akan memotivasi
semua pihak untuk lebih maju
·
Mengirim
delegasi siswa ke dunia usaha. Tentu saja ini menguntungkan kedua belah pihak.
Dunia usaha memperoleh tenaga kerja yang murah, sedangkan para siswa
mendapatkan pengalaman kerja yang berharga
4.
Hubungan
sekolah dengan instansi lain
Misalnya:
·
Hubungan dengan
sekolah lain. Hubungan ini dapat dibina melalui MGMP, MKS, MGP, K3S, dll
·
Hubungan dengan
lembaga/instansi lain. Seperti kerjasama antara sekolah dengan pihak bank dalam
rangka penggalangan dana “gemar menabung” pelajar.
Ditinjau dari arah komunikasinya maka dapat dibedakan menjadi:
a.
Komunikasi ke
atas, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh lembaga dibawahkan oleh lembaga yang
dituju. Isi komunikasi dapat berupa:
1)
Laporan
Terdiri
atas laporan perencanaan misalkan pengajuan program kerja yang dibuat oleh
kepala sekolah.
2)
Informasi
Yaitu
laporan tentang kejadian-kejadian di sekolah yang tanpa perencanan terlebih
dahulu.
3)
Keluhan dan
saran
b.
Komunikasi ke
bawah, komunikasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahan dalam jalur
organisasi. Contoh dari kepala sekolah kepada guru, tata usaha, dan siswa.
Tujuan
komunikasi ke bawah adalah untuk memberitahu, menyadarkan, dan mendorong,
memengaruhi, memerintahkan agar bawahan bertindak sesuai isi pesan dan tujuan.
Disamping
komunikasi menegak ada juga komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang
dilakukan sekolah dengan instansi-instansi lain yang bersifat resmi.Misalnya
komunikasi sekolah antar SMK dengan SMK. Juga komunikasi sekolah antara sekolah
dengan instansi lain yang tidak sejenis, missal kantor telepon, bank,dsb.
D.
MACAM MACAM MEDIA DALAM HUMAS
Yang
dimaksud Media humas adalah berbagai cara/alat yang dipakai dalam
merealisasikan program kerja humas.Jenis media ada 2, yaitu media langsung dan
media tidak langsung.
1. Media
langsung
Media Langsung
adalah media yang mengharuskan tatap muka langsung antara pihak sekolah dengan
masyarakat.Yang tergolong media
langsung adalah:
·
Rapat-rapat formal yang
diadakan sekolah dengan mengundang orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat. Dalam rapat
ini disampaikan program sekolah dalam rangka peningkatan kegiatan dan mutu
sekolah.
·
Pekan pendidikan yang
menampilkan prestasi dan kreasi para siswa sebagai sarana promosi sekolah.
·
Hari ulang tahun sekolah
·
Karya wisata
·
Kunjungan rumah (home
visit) untuk mengetahui lebih jauh tentang situasi rumah anak didik tertentu.
2.
Media
tidak langsung
Yang dimaksud dengan media tidak langsung disini adalah media tanpa tatap
muka. Sekolah mengadakan hubungan dengan masyarakat melalui:
·
Media cetak berupa:
bulletin atau majalah sekolah, koran,brosur,leaflet atau booklet.
·
Media elektronika:
telepon,siaran radio dan televisi,vidio kaset,slide dan komputer
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
·
Pengertian
Humas: suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian yang secara serius dan rasional
dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang
diwakilinya.Tujuan Humas:
o
Memajukan
kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak.
o
Memperkokoh
tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
·
Jenis Jenis
Humas:
o
Dari segi
cakupannya
§ Internal : Hubungan
antar pihak dalam lingkup satu sekolah
§ Eksternal : Hubungan
pihak sekolah dengan masyarakat
o
Dari segi arah
komunikasinya
§ Komunikasi ke atas
§ Komunikasi ke bawah
·
Macam Macam
Media Humas
o
Media langsung
o
Media tidak
langsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar